iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, SAMARINDA - Tak perlu waktu lama bagi kepolisian Samarinda mengamankan oknum guru madrasah yang dilaporkan atas tuduhan pelecehan seksual.  Setelah dua korban dengan nama samaran, Cinta (13) dan Cika (15) dimintai keterangan pada Kamis (18/9) malam, Tim Opsnal Satreskrim Polresta Samarinda mengamankan sang guru.

Pukul 21.00 Wita, Ahmad Gejali (27), guru yang dilaporkan kedua siswinya itu dibawa ke Mapolresta. Guru yang lebih akrab disapa Eja itu diamankan ketika bermain tenis meja di sekolah tempat dia mengajar. Oknum guru yang sudah lima tahun mengajar di madrasah di Kecamatan Sungai Kunjang itu pun tak berkelit. Apalagi laporan dua siswinya disertai bukti video yang sudah dikantongi pihak berwajib.

Dilansir Kaltim Post (JPNN Grup), Sabtu (20/9) Cinta yang waktu itu didampingi gurunya menjelaskan, dia pertama kali digerayangi sang guru Agustus lalu. Aksi sang guru, menurut pengakuan gadis berkerudung ini, sudah lima kali.

Sementara Cika, korban yang lain, hanya bisa mengeluarkan air mata saat melapor di Mapolresta Samarinda Kamis (18/9) lalu. Perempuan berkulit putih dan berparas ayu ini belum bisa menjawab pertanyaan media.

Adapun Eja, sama sekali tak berbicara. Namun, dalam pernyataan sebelumnya kepada kepolisian, Eja mengaku dijebak siswinya.  Ditanya perihal jumlah korban, Eja hanya tertunduk. Guru Bahasa Inggris sekaligus wakil kurikulum di madrasah itu pun tak bicara banyak.

Kepada petugas, Eja membenarkan telah mengambil adegan mesum dirinya dengan siswi. Ya, memang saya yang mengambil gambar, ucapnya kepada polisi.

Dia mengaku merekam aksi tak senonoh melalui komputer tablet. Untuk diketahui, dugaan ini terkuak ketika Cinta mengadu kepada guru yang lain ketika praktik pengalaman lapangan (PPL). Eja, dalam pengakuan Cinta, diduga beraksi di sekolah. Dia ditengarai merekam adegan tak senonoh.

Dari video, sepertinya di ruang OSIS, ucap guru yang lain.

Di dalam video singkat itu, menurut para guru, korban sedang melakukan oral seks. Ditambahkan para guru, Eja sempat mengancam korban yakni dikeluarkan dari sekolah atau dibunuh kalau tidak mengikuti perintah. Sebelum menggerayangi, Eja juga disebut menayangkan film porno dari laptop miliknya. Para korban diminta mengikuti apa yang ditonton.

Sementara Cinta mengaku, dia disuruh membersihkan lemari dan mengunci pintu. Lalu dipegang-pegang, singkatnya dengan mata yang berkaca-kaca. Tak hanya Cinta, Cika turut mengaku sebagai korban pelecehan.  Diduga, korban Eja lebih dari dua orang.

Wakasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Suryono mengakui bahwa kemungkinan korban lebih dari dua. Masih terus diselidiki, jelas Suryono. Hingga kemarin, Eja belum ditetapkan sebagai tersangka.

(jpnn/ris)

 


Sumber: JPNN.COM

Berita Terkait



add images