iklan Salah satu proyek samisake
Salah satu proyek samisake

JAMBIUPDATE.COM, KUALATUNGKAL - Program andalan yang digadang-gadangkan dapat mengubah taraf kehidupan dari pemerintah provinsi jambi yaitu, Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake)  untuk tahap kedua di Kabupaten Tanjabbar gagal dicairkan.

Karena, hingga Desember 2015, realisasi Samisake tahap pertama tidak mencapai angka 75 persen, sementara untuk pencairan tahap kedua realisasi penerima program ini di 13 kecamatan di Tanjabbar harus lebih dari angka tersebut. Gagalnya program Samisake ini juga diakibatkan tiga kecamatan yang telat dan menyusul hingga pelaksanaanya tidak akan terealisasi.

Kecamatan Renah Mendaluh, Tebing Tinggi dan Sebrang Kota. Itu yang belum dan sampai akhir-akhir ini ada dua yang menyusul jadi tinggal satu yaitu Kecamatan Tebing Tinggi. Mereka mengundurkan diri karena alasan tersendiri, ungkap Kasubbid Kesra Bapemdal Tanjabbar, Zulkifli, ketika dikonfirmasi Minggu (14/12).

Dijelaskannya, tahap pertama ini pencairan program Samisake untuk  13 Kecamatan di Tanjabbar telah  dicairkan pada April, sebesar 40 persen dari jumlah total Rp13 Miliar. Sementara sisanya 60 persen dicairkan ditahap kedua dengan syarat 13 Kecamatan itu harus menyerahkan laporan yang pelaksanaannya di atas 75 persen hingga 10 November 2014 sehingga bisa dikatakanya program samisake di tanjabbar pada tahun ini gagal dan terhenti di tengah jalan. "Syarat memang harus 75 persen terealisasi, jadi jika tidak cukup ya sudah pasti terhenti, ungkapnya.

Diungkapkannya, gagalnya program ini selain minimnya sumber daya manusia (SDM), juga karena kecamatan memiliki banyak kegiatan dari APBD Kabupaten, sehingga program Samisake kurang mendapat pantauan. "Yang paling kita sayangnya yakni di program bedah rumah, karena dana tahap kedua tidak dapat dicairkan, 735 rumah yang kita targetkan tahun ini diperbaiki tidak bisa tercapai," tandasnya.

(sun)

 

 

 


Berita Terkait



add images