iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, KUALATUNGKAL - Impian masyarakat dalam mengelola lahan tidur menjadi lahan tanam padi di Tungkal Ilir, nampaknya tidak mudah. Selain harus kerja ekstra, Irigasi dan hama juga kini menjadi masalah utama.

Ratusan hektare persawahan di Kecamatan Tungkal Ilir rata-rata susah dikelola. Namun hanya mampu produksi sekali dalam setahun.

Selain gambut dan rawa, kadar air di kawasan pesisir juga sudah terkontaminasi air laut, sehingga tidak cocok untuk ditanami padi, ujar kadis Tanaman Pangan Dan Holtikultura Tanjabbar, Zainuddin, Rabu (1/4).

Terpisah, Kadis Perkebunan Tanjabbar, Melam Bangun, mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan terkait hama penganggu seperti burung, tikus dan babi, yang menghantui puluhan petani di Tungkal Ilir.

"Petani bisa menyerahkan permohonan ke dinas terkait dan kami alokasikan bantuan jaring babi, atau petani bekerjasama dengan Porbi (Kesatuan Pemburu Babi) ini juga solusi untuk pembasmian hama babi," katanya.

Sementara dari keterangan petani Sungai Nibung Kecamatan Tungkal Ilir beberapa waktu lalu mengatakan, dari 5 hektar lahan yang digarap, petani hanya mampu menghasilkan padi 5 sampai 6 karung dengan berat 30 sampai 40 kilogram sekali panen.

(sun)


Berita Terkait



add images