iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, MUARABUNGO Penyaluran beras miskin suatu bentuk bantuan pemerintah untuk membantu masyarakat dengan ekonomi lemah. Sangat disayangkan jika pembagian beras tersebut tidak merata. Apalagi harga yang tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah.

DL (56) salah seorang warga RT 12 RW 05 Kelurahan Manggis, Kecamatan Bathin III mengatakan, pembagian beras bagi masyarakat miskin tidak merata atau pandang bulu. Pasalnya masih banyak masyarakat mampu yang dapat menikmati beras bantuan pemerintah tersebut.

"Pengurus beras miskin di RT ini masih pandang bulu dalam membagi beras pembagian tersebut nak, selain itu harga belinya berbeda, kalau ibuk beli untuk 30kg seharga Rp70.000, sedangkan tetangga ibuk hanya Rp60.000 untuk 30 kg," akunya kepada jambiupdate.com, Jumat (12/6).

Dikatakanya, pengurus jatah beras yang dipercayai oleh RT setempat tersebut juga menjual beras dengan harga RP2,300 satu Kg-nya. Sementara harga yang telah ditentukan pemerintah derah yaitu RP1,300 satu Kg. Dengan demikian jelas pengurus tersebut telah mengambil keuntungan.

"Ibuk rasa masalah ini tidak diketahui oleh ketua RT dan pihak Kecamatan, karena hanya pandai-pandai pengurus saja," Tambahnya.

Saat di konfirmasi terpisah Deprizal Kepala Bulog  mengatakan harga tebus beras yang telah ditentukan  Rp1.600/kg ditambah subsidi oleh Kabupaten Bungo Rp 300/kg, jadi harga sampai kemasyarakatnya adalah Rp 1.300 untuk satu kilo gram, tampa penambahan biaya lagi sampai ke masyarakat.

"Harga setelah disubsidi Pemerintah Provinsi Jambi adalah Rp 1.600, ditambah subsidi Kabupaten Rp300, jadi harga sampampai kemasyarakat Rp 1.300 untuk satu kilo gramnya." Ucapnya.

(hnd)


Berita Terkait



add images