JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Kabut asap yang tebal menyebabkan sejumlah pesawat tidak bisa mendarat di bandara Sulthan Taha lebih dalam sepekan ini. Bahkan pesawat yang akan berangkat dari Jambi menuju Jakarta atau daerah lainnya juga terganggu.
Permadi, Statiun Manager Garuda Air Area Jambi mengaku maskapainya mengalami kerugian akibat keterlambatan jadwal penerbangan. Baik dari rotasi pesawat hingga rotasi kru pesawat. Kami rugi, katanya.
Tak jarang pesawat harus berputar-putar di udara atau mendarat di bandara lainnya di luar Provinsi Jambi seperti Palembang dan Batam. Tidak bisanya pesawat mendarat tak lain disebabkan oleh kabut asap yang membuat jarak pandang menurun dibawah 2 ribu meter.
"Normalnya sekitar 2300 meter," sebutnya.
Disampaikannya, jarak pandang di bawah 2 ribu meter masih bisa diatasi jika bandara memiliki ILS (Instrumen Landinh Sistem). ILS berfungsi menolong pilot dalam melakukan pendaratan.
Dengan adanya ILS, pesawat tetap bisa landing meskipun jarak pandang hanya 900 meter.(azz)