iklan Petani sayur di Palmerah Jambi Selatan tengah menyiram sayur yang tidak mau subur karena kemarau panjang.
Petani sayur di Palmerah Jambi Selatan tengah menyiram sayur yang tidak mau subur karena kemarau panjang.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Imbas dari musim kemarau berdampak terhadap harga sayur mayur di Pasar Tradisional yang melambung tinggi. Omset pedagang juga mulai menurun karena daya beli masyarakat menurun.

Sari, salah seorang pedagang sayur di Pasar Angso Duo mengaku lebih dari dua bulan omset penjualannya menurun. Puncaknya pada September, penurunan mencapai 80 persen.

Musim kemarau cari sayur susah, makonyo hargo mahal, katanya.

Sebelum musim kemarau sayur bayam, kangkung, daun singkong dan sayur lainnya dijual antara Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per ikat. Namun, sejak Agustus harga sayur mengalami kenaikan hingga Rp 3 ribu per ikat.

Kito belinyo mahal jugo, mau dak maulah jual segitu, lanjutnya. Omset yang didapat hanya sekitar Rp 20 ribu per hari. Angka ini menurun drastis dari sebelumnya yang mencapai Rp 150 ribu per hari.

Sejak kemarau, sayur banyak yang busuk kareno dak laku, lanjutnya lagi.

Kenaikkan yang cukup signifikan terjadi pada kacang panjang. Saat ini kacang panjang mencapai Rp 20 ribu per kilogramnya. Sebelumnya hanya Rp 8 ribu per kilo. Harga cabai juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Cabai merah saat ini dijual Rp 40 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp 30 ribu per kilogramnya. (azz)


Berita Terkait



add images