iklan 2 Polwan saat simulasi penanganan teror di Terminal Alam Barajo beberapa waktu lalu.
2 Polwan saat simulasi penanganan teror di Terminal Alam Barajo beberapa waktu lalu.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Dua diantara banyak anggota Polisi yang tergabung dalam Detasemen Gegana Brimobda Jambi, mencuri perhatian saat simulasi penanganan teror di Terminal Alam Barajo beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, keduanya ternyata merupakan Polisi Wanita (Polwan). 

Keduanya adalah Briptu Fadhilah dan Bribda Elisa Junia Aprianti. Mereka terlihat menyatu dalam tim yang berhasil menggagalkan aksi teroris yang membajak sebuah mobil bus di Terminal itu. Keduanya juga menjadi pembeda. 

BACA JUGA : Ini Dia Fhoto-fhoto Dua Polwan Cantik Anggota Gegana Brimobda Jambi Saat Beraksi Membekuk Pembajak Bus Beringin

Jambiupdate.co, menelusuri kedua Polwan ini. Selasa (28/6) sekitar pukul 10.00 WIB, jambiupdate.co,menyambangi Detasemen Gegana. Di Markas yang berlokasi di dalam Mako Brimobda Jambi, langsung bertemu dengan kedua Polwan tangguh itu. 

Tidak menunggu lama, Bripda Elisa langsung bercerita jika dirinya selesai pendidikan Sepolwan 2015. Penempatan pertama untuknya di Provos Sabhara Polda Jambi. Setelah itu di RS Bhayangkara. 

"Nah, waktu itu ada permintaan Polwan bertugas di Brimob. Saya mengajukan dan memang berminat," ujar perempuan kelahiran Desa Koto Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, 26 Juni 1995, ini. 

Alasannya Dia mengajukan diri karena memang Dia lebih suka hal yang menantang dan ingin menunjukkan jika anggota Polri itu bisa di semua hal. Tidak terkecuali perempuan. 

"Polwan identik dengan harus kuat. Latar belakang suka hal menantang. Itu alasannya," ujar perempuan berkulit putih dengan perawakan tomboi ini. 

Menurutnya, banyak ilmu baru yang didapatnya selama 1 bulan bergabung dengan Gegana. Mulai dari pembelajaran menjinakkan bom, hingga strategi penyergapan. Si sulung dari empat bersaudara ini mengakui jika hal itu sulit. Namun, dirinya tetap semangat dan tidak gampan menyerah. 

Sementara itu, Briptu Fadhilah menyebutkan Dia dan tiga Polwan lainnya (termasuk Elisa,red) baru 1 bulan dimutasi ke Gegana. Satu orangPerwira. 

Menurutnya, di Gegana sangat menarik. Namun, Dia membutuhkan penyesuaian karena harus belajar dari nol. Mulai dari pengenalan lingkungan, Tupoksi Brimon dan lainnya. Maklum, hal serupa tidak ada di tempat tugasnya sebelumnya di PPA Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jambi. 

"Sekarang ditempatkan di gegana. Ada ji bom, One teror dan lainnya," ujar perempuan kelahiran Desa Teluk, Kecamatan Pemayung, Batanghari, 30 Mei 1991. 

Putri pertama dari tiga bersaudara pasangan bapak H Usman K dan ibu Hj Fatimah, menuturkan, perlakuan di Gegana tidak ada yanG istimewa. Semuanya sama. Kecuali hal-hal yang memang sudah kodratnya. 

"Latihan setiap hari. Sama dengan anggota Polki (Polisi laki-laki,red) lainnya," beber Polwan yang lulus seleksi 2010 lalu ini. 

Dia memiliki prinsip harus menjadi luar biasa. Dimanapun, menurutnya seorang pimpinan ingin menjadi yang terbaik. Sama dengan anggota. Harus tetap menjadi ya terbaik. "Saya perempuan dan tidak mau dibilang elek-elekan. Saya siap bertugas," tegasnya. (pds)


Berita Terkait



add images