iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Tiga hari menjelang Wukuf di Arafah, Jamaah Calon Haji (JCH) asal Jambi tidak mendapat katering untuk konsumsi. Hal tersebut dikarenakan mulai Senin (05/09) PPIH menyetop catering bagi jamaah hingga 16 September 2016 mendatang.

Alhasil, JCH harus mengeluarkan dana membeli peralatan memasak atau membeli makanan di warung yang menjual makanan Indonesia atau di pasar dadakan. Hal ini diakui Ketua Kloter 20 EHA Jambi,  Syaifullah Rasidi saat dihubungi.

Jadi jamaah dengan ikhlas masak di dapur dan sebagian ada yang membeli makanan pada muqimin yang berjualan di sekitar pemondokan, ujar Syaifullah Rasidi saat dihubungi melalui WA.

Diakuinya, terputusnya catering ini karena jamaah akan berangkat ke Armina. Sehingga selama 5 hari catering tidak ada, jamaah sebagian jamaah secara berkelompok per kamar masak sendiri dengan magicom yang dibeli langsung di sekitar pemondokan.

Soal sambal maish berkisar pada bekal yang dibawa dari tanah air. Ada teri kacang, abon dan makanan tahan lama lainnya, bebernya..

Hal yang sama juga diakui Ketua Kloter 16, Aji Marjiun, bahwa jamaah kloternya bervariasi dalam mengatasi distopnya catering. Ada yang catering yang dikoorinir KBIH dan sebagian yang lain beli sendiri.

Begitu juga dengan Kloter 18 sebagaimana diakui Ketua Kloter 18, Hasanuddin bahwa sebagian jamaahnya belanja ke supermarket untuk kebutuhan pokok, beras, gula, telor dan mie. Catering akan normal kembali 2 hari setelah Armina yaitu 16 September nanti, bebernya.

Sebagaimana diketahui bahwa setiap jamaah selama di Makkah mendapat jatah catering yang disiapkan pemerintah selama 12 hari yakni 24 kali makan. Selebihnya selama 13 hari di Makkah jamaah usaha sendiri untuk mencari makanan. (kta)


Berita Terkait



add images