iklan Anggota DPR RI, Sutan Adil Hendra.
Anggota DPR RI, Sutan Adil Hendra.

JAMBIUPDATE.COJAMBI- Kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) mendapatkan kecaman dari Komisi X DPR RI. Betapa tidak,  kekerasan yang berujung meninggalnya Amirulloh Adityas Putra, menambah daftar panjang wajah suram sekolah kedinasan di tanah air.

Menyingkapi ini, Pimpinan Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra (SAH) memanggil jajaran Kemenristek Dikti dan Lembaga Departemen yang memiliki sekolah kedinasan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan serupa terulang kembali.

Dalam rapat yang digelar Jumat (13/1) kemarin, SAH menyoroti pola pembinaan yang diterapkan dari senior terhadap junior. Menurutnya, terdapat kesalahan pola asuh yang dilakukan hingga membangun pemisah antara senior dan junior tersebut.

"Kasus ini terjadi karena kesalahan salah asuh dan pembinaan yang dilakukan, tradisi disiplin ala militer yang diterapkan senior atas nama pembinaan yunior menjadi pintu masuk melakukan kekerasan fisik terhadap mahasiswa, ujarnya. 

Menurut SAH, jika pola asuh ini tidak dilakukan perubahan, peristiwa semacam ini akan terus terulang. Ditambah lagi, pihak kampus belum bisa melakukan pengawasan secara ketat terhadap anak didik mereka.  

"Apalagi pihak pengelola kampus tidak akan bisa melakukan pengawasan terus menerus terhadap pola pembinaan senior terhadap yunior mereka di sekolah dan asrama, katannya. 

Anggota Fraksi Gerindra ini meminta pemerintah melalui Menristek Dikti dan Kementerian serta lembaga yang memiliki sekolah kedinasan memperbaiki pola asuh tersebut. Hal itu termasuk metode pembinaan mental dan disiplin mahasiswa.

Harus kita kaji apakah benar penerapan disiplin dilakukan dengan kekerasan dan main pukul, tegasnya.

"Kita minta dievaluasi pendidikan dinas yang bergaya semi militer ini, adopsi gaya yang salah. Inilah yang memicu kekerasan, main pukul, main bogem dan hukuman fisik yang salah kaprah, tegasnya lagi. (aiz)

 


Berita Terkait



add images