iklan Wahyu Hidayat.
Wahyu Hidayat.

Oleh : Wahyu Hidayat

Akhir-akhir ini, isu mencuatnya kebangkitan PKI sempat memanas, kejadian ini dimulai saat aksi blundernya sebuah seminar yang diadakan oleh LBH di jakarta, sentak semua pihak dihebohkan dengan pembahasan tentang PKI di dalam seminar tersebut. Dari kejadian inilah media-media mulai mengekspos tentang bakal munculnya PKI di  permukaan.

Kebangkitan ideologi terlarang ini memang sangat ditakutakan oleh pemerintah Indonesia saat ini, mengingat sejarah bangsa ini tercoreng oleh kebiadaban PKI yang pada saat itu melakakan tindakan penculikan serta pembunuhan jenderal-jenderal TNI ataupun ABRI pada masa itu. cukup kejadian itu hanya catatan dan sebagai sejarah kelam bangsa yang harus diketahui oleh masyarakat Indonesia.

PKI lahir setelah era kemerdekaan dan mulai eksis ditatanan masyarakat yang dominannya para buruh, slogan sama rasa-sama rata di dengungkan untuk mengagugkan kesamaam di tatanan masyarakat pada  masa itu. paham komunis yang berkembang kemudian  itu ditolak oleh pemerintah dalam hal ini oleh militer.

Berbagai demand yang dilakukan oleh PKI kepada pemerintah salah satunya yaitu pembentukan angkatan ke 5, artinya PKI menuntut pemerintah mempersenjatai rakyat untuk ikut serta menjaga pertahanan dan kemanan bangsa. Ide gila tersebut lantas ditolak oleh pemerintah yang beransumsi bahwa akan membuat perang sauadara dan tidak dapat dielakkan nantinya, ini sebuah ancaman.

Aksi-aksi PKI tidak sampai disitu saja, kejadian besar pecah ketika terjadinya penculikan dan pembunuhan terhadap jenderal-jenderal ABRI yang kita kenal dengan istilah Gerakan 30 septmber PKI 1965 ( G 30 S PKI). G 30 S PKI sebutan orde baru merupakan bentuk dari gerakan akudeta terhadap pemerintah.

Sejak saat itulah paham komunis atau partai komunis dihapuskan dan dilarang di Indonesia, dan hingga saat ini kebrutalan dan kebiadaban  PKI menjdi referensi untuk generasi milenial dalam mengetahui sejarah bangsa.

PKI saat ini hanya menjadi puing-puing kenangan di negeri ini, kehadiran PKI terbantahkan dengan adanya sebuah ideologi pemersatu bangsa yaitunya Pancasila, kesaktian sebuah ideologi pancasila kita harapkan dan terbukti mampu menjadi senjata pecegah munculnya kembali PKI.

Pembuatan film G 30 S PKI versi orde baru merupakan bentuk dari peran pemerintah dalam mengantisipasi ideologi komunis yang sempat menjadi sejarah kelam bangsa ini, sejak persistiwa  itu maka setiap tahunnya tepatnya 30 september diputarkannya kembali film yang menggambarkan bagaimana kejinya PKI. Namun, berakhirnay era orde baru tepatnya meletusnya reformasi, semenjak itu film G30 S PKI tidak diputar lagi.  Namun akhir-akhoir ini pemerintah kembali mengisntruksikan pemutaran kembali film G30 S PKI karena pemutaran ini dianggap salah satu langakah memperkenalkan kembali ke masyarakat terutama generasi milenial terhadap aksi PKI pada masa itu. tentunya langkah yang diambil ini juga merupakan langkah antisipasi dari pemerintah untuk mencegah yng katanya PKI mau bangkit kembali ke permukaan bangsa.

Genarasi muda atau genenari milenial bangsa Indonesia merupakna generasi yang nantinya diharapakan keproduktivitasnya akan menjadikan bangsa ini maju dalam segala  bidang. Generasi milenial yang potensial tentunya menjadi prioritas pemerintah era ini yang kemudian potensi generasi milenial kita harapakan dapat difasilitasi oleh pemerintah, karena potensi-potensi generasi milenial sangat diharapakan nantinya.

Kembali ke topik awal diatas, terkait dengan yang kita takutkan kemunculan PKI di era sekarang ini, penulis melihat bahwa ini bisa terbantahkan dengan sifat generasi milenial yang ada saat ini. slogan sama rasa-sama rata yang menjadi ciri utama paham komunis yang ditawarkan pada masanya, tentu melihat kondisi generasi milenial saat ini hal itu tidak mungkin bisa diterapkan lagi alias idelogi komunis tidak laku lagi dan tidak diminati oleh kaum milenial.

Kekayaaan intelektual genrasi molenial juga menjadi pendorong mengapa PKI itu tidak laku, berbagai macam jenjang pendidikan yang ditempuh dan dimiliki oleh anak muda tentu berdampak pada peluang kera dan penghasilan ekonomi. Semakin tinggi pendidikannya maka semkin tinggi tingakt ekonominya. Coba kita bayangkan ketika konsep komunis diterapakan pada generasi ini kira-kira relevan nggak jika penghasilannya disma ratakan dengan orang yang tidak berpindidikantidak bekerja. Tentu tidak, dari sinialah penulis menilai bahwa ideologi komunis memang tidak relevan lagi di era saat ini terutama pada genarasi mua bangsa/generasi milenial.

Penulis melihat generasi milenial cenderung kaya akan finansial, hal ini ditandai dengan berbagai macam bentuk online shop dan potsn bisnis lainnya yang beredar di media sosial, ini mebuktikan bahwa konsep kesamaan sebagaimana konsep yang ditawarkan ideologi komunis terbantahkan. Jadi jangan takut bahwa komunis angkat bangkit di Indonesia, karena kita punya genarasi milenial yang anti PKI.

Generasi milenial yang penulis jelaskan diatas menjadi salah satu contoh mengapa ideologi komunis sebenarnya sudah tidak laku dan merupakan salah satu contoh bentuk dari antisipasi ideologi komunis untuk bangkit kemabali di negeri ini. selain itu dengan merawat kesaktian sebuah pancasila yaitunya dengan terus mengagungkan panacasila kepada masyarakat agar pancasila menjadi garda terdepan dalam hal menangkal paham terlarang bangkit kembali. (Mahasisiwa Program studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Unja)


Berita Terkait