JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Sebagai upaya menjaga stabilitas harga komoditas ditingkat petani swadaya, dibutuhkan 15-20 pabrik kelapa sawit (PKS). Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rizal.
Ia mengatakan, saat ini Jambi baru memiliki 45 pabrik sawit, sedangkan kebutuhan diperkirakan mencapai 65 pabrik.
"Selain permintaan Tandan Buah Segar (TBS) meningkat, penambahan pabrik sawit ini diperlukan juga untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani swadaya,"katanya.
Ia menjelaskan, kondisi seperti ini menjadi perhatian serius oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, karena akan sangat berdampak bagi para petani sawit swadaya. Jika pembangunan atau penambahan pabrik tersebut dapat direalisasikan maka perkembangan dan pertumbuhan produksi kelapa sawit di kabupaten-kabupaten khususnya ditingkat petani swadaya sangat signifikan.
Ia menjelaskan, data pusat statistik menyebutkan, luas perkebunan sawit di Provinsi Jambi saat ini mencapai 668.000 hektare di luar kawasan hutan yang memiliki luas 970.000 hektare.
Dari jumlah luasan perkebunan kelapa sawit itu, sekitar 60 persen merupakan perkebunan milik swadaya masyarakat dan selebihnya milik perusahaan.
"Sementara pabrik yang ada dimiliki oleh kebun inti dan plasma, hal ini juga menjadi permasalahan yang dapat mengakibatkan tidak stabilnya harga kelapa sawit di tingkat petani,"tegasnya. (yni)