JAMBIUPDATE.CO, MOSKOW Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger menaruh harapan besar sekaligus optimisnya jika timnas Prancis akan keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2018 Rusia.
Keyakinan Wenger tersebut berdasar pada fakta pertandingan Les Blues sepanjang gelarang Piala Dunia edisi ke-21 itu.
Terlebih, skuat besutan Didier Deschamps itu secara meyakinkan melaju ke perempat-final dengan mengandaskan Argentina di babak 16 besar dengan skor ketat 4-3.
Padahal, La Albiceleste yang menjadi runner up Piala Dunia 2014 Brasil adalah tim yang paling dijagokan di turnamen kali ini.
Hati saya selalu memfavoritkan Prancis tentu saja, ujar pria asal Paris Prancis itu seperti dikutip dari Goal.
Meski begitu, Wenger tetap mewaspadai kejutan yang akan diberikan timnya seperti Belgia yang menurutnya bisa menjadi batu sandungan Prancis mengangkat trofi kali ini, termasuk juga Kroasia.
Saya sudah mengatakan berkali-kali, tidak ada negara di bawah 40 juta penduduk yang telah memenangkan Piala Dunia sejak 1954, sejak pasca-Perang Dunia Kedua, katanya.
Namun saya tanya kepada anda, bisakah Anda mengesampingkan Belgia? Mereka negara yang kecil namun punya kualitas. Ada Kroasia yang juga punya kualitas yang sama, ujarnya.
Arsene Wenger sendiri di pentas paling bergengsi sejagat empat tahunan kali ini cukup berpartisifasi aktif setelah mendapat tugas baru sebagai pandit atau pakar sepak bola untuk saluran BeIn Sports setelah ia memutuskan mundur sebagai manajer Arsenal akhir musim ini. (qur/pojoksatu)
Saya sudah mengatakan berkali-kali, tidak ada negara di bawah 40 juta penduduk yang telah memenangkan Piala Dunia sejak 1954, sejak pasca-Perang Dunia Kedua, katanya.
Namun saya tanya kepada anda, bisakah Anda mengesampingkan Belgia? Mereka negara yang kecil namun punya kualitas. Ada Kroasia yang juga punya kualitas yang sama, ujarnya.
Arsene Wenger sendiri di pentas paling bergengsi sejagat empat tahunan kali ini cukup berpartisifasi aktif setelah mendapat tugas baru sebagai pandit atau pakar sepak bola untuk saluran BeIn Sports setelah ia memutuskan mundur sebagai manajer Arsenal akhir musim ini.