JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS kian
melemah, kemarin Rabu (5/9) sempat menyentuh level Rp 15.029 per
dollar AS. Seiring dengan maraknya kekhawatiran masyarakat akan
terulangnya krisis yang terjadi tahun 1998 silam dengan nilai Rupiah
capai Rp 17 ribu per dollar AS.
Namun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Bayu Martanto
membantah akan terjadinya kembali krisis moneter (krismon).
"Saat ini pelemahan rupiah hanya terdepresiasi sekitar 11 persen (yoy)
berbeda dengan 1998 silam yang mencapai 254 persen (yoy)," jelasnya.
Bayu mengatakan kondisi cadangan devisa Indonesia saat ini masih
sangat aman yaitu sebanyak USD 118,3 Miliar berbeda jauh dengan 1998
dimana cadangan devisa hanya mencapai USD 23,61Miliar.
"Masih jauh perbedaannya, jadi Indonesia tidak Krisis moneter," terang Bayu.
Selain itu, berdasarkan data Bank Indonesia, perbedaan juga terlihat
dari net capital inflow triwulan II 1998 hanya USD 2,470 miliar dan
tahun 2018 tercatat USD 4,015 miliar. Untuk inflasi, Agustus 1998
sebesar 78,2% (yoy) dan inflasi Agustus 2018 hanya 3,2% (yoy).
"Masyarakat jangan panik, karena aktivitas masih berjalan seperti
biasa belum ada gejolak. Dan seluruh komponen diharapkan dapat
mendukung kestabilan Rupiah," harapnya. (yni)