iklan Petugas penyelamat dan anggota angkatan bersenjata India telah dikerahkan di seluruh negara bagian dengan armada kapal dan pesawat dibawa untuk menyelamatkan ribuan orang yang masih terlantar (Reuters)
Petugas penyelamat dan anggota angkatan bersenjata India telah dikerahkan di seluruh negara bagian dengan armada kapal dan pesawat dibawa untuk menyelamatkan ribuan orang yang masih terlantar (Reuters)

JAMBIUPDATE.CO, - Kerala, provinsi di selatan India yang populer di kalangan wisatawan internasional karena perbukitan dan pantai tropisnya terpukul oleh rekor curah hujan tahun ini. Dilansir dari The Guardian beberapa waktu yang lalu, Kerala telah menghadapi banjir terburuk dalam 100 tahun terakhir.

Kepala Menteri Pinarayi Vijayan mengatakan, setidaknya 324 nyawa telah hilang sejauh ini. Jalan rusak, jaringan telepon terganggu, bandara internasional ditutup dan lebih dari 220 ribu orang kehilangan tempat tinggalnya setelah hujan lebat.

Banyak korban yang mati karena terkubur tanah longsor yang dipicu oleh banjir. Vijayan mengatakan, negara bagian itu mengalami krisis sangat parah. "Kami menyaksikan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Kerala," katanya kepada wartawan.Kerala yang terkenal karena perkebunan teh, pantai, dan airnya yang tenang mengalami banjir tahun ini. Korban di Kerala mencapai lebih dari 900 kematian yang dicatat oleh kementerian dalam negeri India pada musim hujan ini akibat tanah longsor, banjir, dan hujan.

Petugas penyelamat dan anggota angkatan bersenjata India telah dikerahkan di seluruh negara bagian dengan armada kapal dan pesawat dibawa untuk menyelamatkan ribuan orang yang masih terlantar, banyak yang berlindung di atap rumah mereka memberi tanda kepada helikopter untuk meminta bantuan.

Pejabat memperkirakan sekitar 10.000 km jalan telah terendam atau terkubur oleh tanah longsor. Jaringan komunikasi yang buruk membuat upaya penyelamatan lebih sulit untuk dikoordinasikan.

(ina/JPC)


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images