iklan Kondisi rawan longsor di Desa Pulau Kayu Aro, Muaro Jambi. Warga setempat mulai dihantui bencara serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
Kondisi rawan longsor di Desa Pulau Kayu Aro, Muaro Jambi. Warga setempat mulai dihantui bencara serupa yang pernah terjadi sebelumnya. (Elan / Jambiupdate)

Untuk peningkatan status banjir dan longsor, Bayu menyebut, harus melihat status di daerah. Jika ada dua Kabupaten/Kota yang tetapkan status siaga darurat, maka, status Provinsi akan dinaikkan serupa. “Jika dua naikkan status, Provinsi akan naikkan juga,” jelasnya.

Sementara untuk kondisi terkini di daerah, Bayu mengakui memang terdapat air tinggi di Kabupaten Tebo. Namun itu karena limpahan dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat .

“Airnya masuk di Tebo , karena Dharmasraya banjir beberapa hari, di Tebo sendiri dari laporan statusnya waspada empat yang artinya tingakt air pada angka 13, sementara untuk di sungai Batanghari sendiri masih dibawah 10, dimana angka siaganya pada 13,5,” tandasnya.

Longsor Mengancam Sementara itu, memasuki musim hujan yang akan membuat debit sungai Batanghari naik mulai mebuat Warga Desa Pulau Kayu Aro Kecamatan Sekernan Muaro Jambi dihantui bencana longsor.

Dimana longsor ini sebenarnya telah mengancam warga sejak beberapa tahun belakangan ini, saat ini kondisi tanah mulai retak dan retakan mengarah ke rumah-rumah warga. Bahkan pada salah satu titik tebing sungai, sekitar sepekan lalu amblas dan kini dipasang garis polisi agar warga tak mendekati areal ini.
"Was-was bang takut rumah kami milu (ikut) ke bawah dibawa longsor," kata Yeni, salah satu warga Desa Pulau Kayu Aro.


Berita Terkait



add images