iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

“Data terakhir, lebih dari 16 ribu kasus dari Januari hingga Maret 2020 dengan jumlah korban meninggal sekitar 100 pasien,” katanya melalui pesan tertulisnya, Rabu (11/3).

Nabil menilai meningkatnya kasus DBD disebabkan program berkelanjutan dan prasarana obat-obatan untuk menangani pasien yang kurang.

“Tidak perlu panik atau histeris. Persiapan yang tepat sasaran dan memantau informasi terkini yang benar merupakan cara terbaik untuk menghindari bencana dalam skala yang lebih besar,” tuturnya.(gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images