Sementara peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi menilai inflasi 0,18 persen pada Juni dikarenakan adanya tekanan inflasi dari sisi suplly, terutama yang berkaitan dengan transportasi dan distribusi beberapa komoditas yang terganggu karena pembatasan mobilitas orang dan barang antarprovinsi. Di sisi lain, ada tekanan inflasi dari sisi demand yakni adanya penerapan new normal. Kondisi ini aktivias masyarakat lebih leluasa ketimbang masih diterapkan PSBB. “Jadi, inflasi 0,18 persen pada Juni ini bukan karena daya beli yang membaik,” pungkasnya. (din/fin)
Sumber: www.fin.co.id