JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk pada Mei kemarin baru saja mengakuisisi bank Royal dan akan berganti nama menjadi Digital BCA. Ekonom menilai, akuisisi tersebut yang mendorong lima direksi BCA kompak untuk menjual saham di emiten berkode BBCA itu pada pekan lalu.
Ekonom INDEF Ariyo Irhamna mengatakan, ada hubungan para bos BCA melepas sahama usai BCA melakukan akuisisi terhadap Bank Royal. “BCA kan habis akuisisi Bank Royal yang mau dijadikan anak perusahaan untuk Digital Bank. Nah, saya menduga ada kaitannya dengan itu. Jadi akan ada kepemilikan saham dari pemilik Bank Royal yang baru diakusisi,” ujarnya kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (13/7).
Berdasarkan Keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan penjualan saham itu dilakukan oleh Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Henry Koenaifi, Direktur BCA Lianawaty Suwono, Direktur BCA Rudy Susanto, dan Direktur Independen BCA Erwan Yuris Ang. Penjualan dilakukan pada tanggal 7 hingga 10 Juli pekan lalu. Total saham BCA yang dilepas Rp20,25 miliar.
Mengenai alasan menjual saham, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, mengatasnamakan dirinya sendiri bahwa penjualan saham merupakan aksi yang biasa saja yang dilakukan para investor lain. Namun, berhubung dirinya seorang direksi BCA menjadi heboh.
“Saya ngomong buat diri saya sendiri, bukan direksi yang lain. Jadi aksi jual saham ini biasa saja. Ya, karena saya direksi jadi perhatian. Misalkan, kalau saya lepas saham 10.000 (saham) juga mungkin orang tanya. Jadi nggak ada yang istimewa soal itu,” katanya kepada pewarta, kemarin (13/7).
Adapun tercatat, jahja Setiaatmadja total melepas 100 ribu saham. Kini kepemilikan saham Jahja jika sebelumnya 8.105.463 saham menjadi 8.005.463 saham. Rudy Susanto, secara akumulasi ia melepas 199.500 saham pada 9 Juli 2020. Maka kepemilikan saham Rudy sebelumnya 560.411 saham menjadi 360.411 saham. Kemudian, Lianawaty Suwono secara total menjual 100 ribu saham pada 9 Juli 2020. Kepemilikan saham sebelumnya 274.186 saham menjadi 174.186 saham usai transaksi.
Selanjutnya, Henry Koenaifi secara akumulasi melepas 210 ribu saham. Maka, kepemilikan saham sebelumnya 1.118.098 saham menjadi 908.098 saham. Terakhir, Erwan Yuris Ang menjual 50 ribu saham di harga Rp31.150 per saham pada 10 Juli 2020. Sehingga kepemilikan saham Erwan sebelumnya 1.319.131 saham menjadi 1.269.131 saham.
Kemarin (13/7), saham BCA melorot ke posisi terburuknya yaitu 30.700 atau turun 1,4 persen dari harga bukanya di 31.200. Sepanjang hari, BCA ini mencatatkan beli bersih asing sebesar Rp17,31 miliar dengan transaksi sebesar Rp358,41 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,6 juta saham.
Diketahui, Berdasarkan Keterbukaan Informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), BCA telah mengakuisisi seluruh saham PT Bank Royal Indonesia. Penandatangan kesepakatan jual beli saham itu dilakukan pada April 2019 lalu.
Pada akhir tahun 2020, BCA berencana akan mengganti nama Bank Royal menjadi Bank Digital BCA yang dilakukan soft openingnya pada akhir tahun ini. Setelah mendapat suntikan BCA, modal Bank Digital BCA sebesar Rp1,3 triliun. (din/fin)
Sumber: www.fin.co.id