JAMBIUPDATE.CO, CILACAP – Awal Agustus ditandai dengan naiknya harga cabai. Mahalnya komoditas pertanian tersebut dikarenakan langkanya stok cabai di pasaran. Kenaikan harga cabai mulai terjadi sejak kemarin.
Pantauan radarbanyumas.co.id, kegiatan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Cilacap mulai menggeliat. Sebab, kegiatan hajatan di Kabupaten Cilacap mulai mendapatkan kelonggaran namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Beberapa pedagang mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga cabai di pasar, yakni pengunjung pasar yang ramai namun belum diimbangi dengan stok cabai di kalangan pedagang besar.
“Alhamdulillah pasar sudah mulai ramai. Permintaan cabai juga sudah mulai banyak sejak awal Agustus ini,” kata Susanti, Pedagang Pasar Baru Kroya seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup), Selasa (4/8/2020).
Peningkatan tersebut, juga ditandai dengan omzet pedagang yang mulai meningkat. Sebelumnya, ia hanya menjual 50 kilogram cabai, namun sekarang meningkat dua kali lipat.
Di lapak Susanti, harga cabai merah rawit dijual Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram. Harga cabai rawit hijau Rp 18 ribu per kilogram, biasanya dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah besar mencapai Rp 20 ribu per kilogram.
Sementara, menurut Kepala Dinas DPKUKM Cilacap, Umar Said, kenaikan harga dikarenakan supply dan demand. Harga yang mahal disebabkan stok yang menipis sedangkan permintaan masyarakat justru bertambah. (ray)
Sumber: www.fin.co.id