iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (FIN)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan pada kuartal IV/2020 hingga tutup tahun 2020 akan kembali positif. Hal ini tercermin dari sejumlah indikator yang mulai menunjukkan perbaikan.

“Kami memandang proses pemulihan ekonomi tengah berlangsung, insya Allah pada triwulan IV ini pertumbuhan ekonomi akan positif meski masih sangat kecil,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam video daring, kemarin (7/12).

Kesempatan yang sama, asisten Gubernur BI Aida S Budiman menjelaskan, bahwa yang mendorong pemulihan ekonomi adalah menjaga sisi permintaan dan supply melalui kebijakan fiskal.

“Ini merupakan modal besar untuk menjaga ataupun mem-boost pertumbuhan ekonomi kita,” kata Aida.

Lanjut Aida, bahwa daya saing Indonesia dari ekspor-impor masih cukup baik. Hal ini karena didukung oleh negara yang saat ini recovery-nya cukup cepat, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

“Jadi kita punya eksternal demand, kemudian juga di domestik ada pemerintah yang menjaga. Dengan demikian kita harapkan konsumsi akan pulih,” ucap Aida.

Selain itu, kata dia, terbitnya UU Cipta Kerja juga ikut mendorong pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Tentu dengan prasyarat utama yakni mematikan untuk menjaga covid-19 dan protokol kesehatannya.

“Mudah-mudahan tahun ini kita menutup kuartal keempat dengan sedikit positif. Sehingga meski kontraksi di 2020 ini sekitar minus 1 hingga minus 2 persen, tetapi di 2021 kita harapkan sudah menuju 4,8 sampai 5,8 persen,” katanya.

Terpisah, pengamat ekonomi Universitas Airlangga, Wisnu Wibowo menilai, pada kuartal IV ini masyarakat kelas menengah masih menahan daya beli. Karenanya, ia mengharapkan konsumsi meningkat pada kuartal IV.

“Masyarakat menengah atas banyak likuidnya, diharapkan tidak hanya simpan di bank, tetapi juga konsumsi,” ujar dia.

Dengan vaksinasi, kata dia, akan menjadi sentimen positif pada kuartal IV 2020. Selain itu, investasi juga diharapkan meningkat seiring UU Cipta Kerja sudah diteken oleh DPR dan Presiden Jokowi.

“Ini menjadi tantangan pemerintah untuk membuktikan UU Cipta Kerja itu dapat mendorong investasi masuk. Kalau iya, ini berdampak positif untuk ekonomi. Ini menjadi modal untuk optimalkan ekonomi,” kata dia.

Tak hanya itu, ekonomi Indonesia kuartal IV juga diharapkan dari potensi ekspor yang meningkat. Selain itu, sektor pariwisata juga diperkirakan tumbuh pada kuartal IV/2020.

Wisnu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa capai 0-1 persen pada 2020. “Pencapaian ekonomi itu sudah bagus. Pada 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa 3-4 persen,” tukasnya. (din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait