Dalam kesempatan tersebut, Pangdam mengungkapkan bahwa sangat mengapresisasi temuan dari Aryanto.
"Kalau bicara nilai tentang migas atau bahan bakar ini merupakan nilai strategis. Jadi kita harus mengangkat nilai utama sebagai acuan atau sebagai sebagai produk pengganti BBM ini,” ungkapnya.
“Artinya cukup dengan air sudah bisa menggunakan kendaraan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tandas Kunto.
Saat ini, Menurut Aryanto, Nikuba sedang dalam proses pengurusan legalitas dan administrasi lainnya.
“Saya akan urus dulu legalitasnya dan jika sudah ada, maka saya akan segera kembali memproduksi Nikuba untuk pesanan dari Pak Pangdam Siliwangi,” tambah Aryanto sambil menambahkan akan memasarkan alat ini dengan banderol harga Rp 4,5 juta.
Bahaya Bahan Bakar Nitrogen pada Kendaraan
Mengubah hidrogen menjadi bahan bakar bukan yang pertama kalinya terdengar.
Dirangkum dari berbagai sumber, sejarah penggunaan bahan bakar hidrogen terdapat cerita kecelakaan akibat penggunaan tersebut.
hanya dalam waktu beberapa menit saat akan berlabuh di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat.
Akibat musibah ini sebanyak 35 orang meninggal dunia dari 62 total penumpang.
Beberapa pabrikan kendaraan seperti Toyota, Hyundai, Honda dan beberapa lainnya juga pernah mengembangkan penggunaan bahan ini untuk produk mereka. Saat dikembangkanya sistem bahan bakar hidrogen tidak selancar yang dibayangkan.
Pada Juni 2019, stasiun pengisian hidrogen di Sandvika, Norway meledak dan menyebabkan Toyota dan Hyundai menghentikan penjualan mobil berbahan bakar hidrogen.