JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA– Hubungan antara Korea Utara dan Selatan semakin memanas menyulus kerjasama militer yang dilakukan Korea Selatan dengan Amerika.
Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahwa negaranya nuklir negaranya telah siap untuk menghadapai segala situasi jika diperlukan.
Kim Jong Un menyampaikan selain siap menghadapi Amerika dan Korea Selatan, negaranya juga membuka diri jika ingin melakukan pencegahan perang nuklir.
Akan tetapi Kim Jong Un juga memperingatkan Korea Selatan untuk tidak terus – terusan melakukan perofokasi yang akan memicu terjadinya perang serta penggunaan nuklir.
Hal tersebut disampaikan oleh Kim Jong Un saat memperingati 69 tahun gencatan senjata Perang Korea pada Rabu 27 Juli 2022.
Pertikaian yang terjadi dengan Amerika membuat pihak Korea Utara berusaha habis-habisan dalam program senjata nuklirnya.
“Kami melakukan pengembangan senjata nuklir untuk meningkatkan pertahanan negara,” terang Kim.
"Angkatan bersenjata kami benar-benar siap untuk menanggapi krisis apa pun, termasuk dalam pencegahan perang nuklir,” tambah Kim.
Kim menambahkan bahwa pihak Amerika dan Korea Selatan saat ini terus melakukan profokasi dan mengintimidasi Korea Utara, hal ini akan berdampak buruk pada penjanjian perdamaian.
Korea Utara telah lama menuduh Amerika Serikat membuat kebijakan yang memusuhi Pyongyang
"Tindakan Amerika Serikat, yang selalu melakukan provokasi kami anggap sebuah ancaman keamanan kami,” terang Kim.
"Itu mendorong hubungan bilateral ke titik di mana sulit untuk kembali, menjadi keadaan konflik,” ungkapnya.
Sedangkan pihak Korea Selatan melalui salah seorang dari kementerian yang menangani urusan antara dua Korea mengatakan bahwa pihak Korea Utara kemungkinan akan melakukan pengujian nuklirnya dalam waktu dekat ini.
Akan tetapi pihak kemiliteran Korea Utara mengungkapkan bahwa hingga saat ini beum ada tanda-tanda terkait persiapan tersebut.
“Korea Utara kemungkinan akan menghadapi sanksi yang lebih berat jika tetap melakukan uji coba nuklirnya,” papar pihak kementerian luar negeri Korea Selatan.
Masih dengan Kim, pihaknya juga menuduh bahwa Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga telah melakukan ancaman terhadap keamanan Korea Utara dan kami berhak untuk membela diri.
Hal ini terkait dengan perkembangan persenjataan Korea Selatan setelah melakukan kerjasama yang didukung oleh pihak Amerika.
Salah satunya adalah rencana pengembangan senjata nuklir dan latihan militer dengan sekutu yang dilakukan baru-baru ini.
"Kebijakan mereka sangat berbahaya terhadap kami dan dapat memicu ke arah perperangan,” tegas Kim
Dilansir dari reuters.com, Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir telah menguji rudal hipersonik dan rudal yang dikatakan dapat membawa senjata nuklir taktis.(*)
Sumber: Siaway.id