iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA -- Ternyata pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) baru akan balik modal setelah 38 tahun beroperasi. Namun, bisa lebih lama jika pemerintah menetapkan tarif di bawah 350 K atau Rp350 ribu. 

Diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyatakan bahwa ia menginginkan tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp250 ribu pada 3 tahun pertama beroperasi. 

Hal itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR-RI dengan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Rabu 9 November 2022 kemarin. 

Waktu balik modal 38 tahun itu, kata Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, berlaku dengan perhitungan tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung memberlakukan tarif Rp350 ribu sekali perjalanan. 

"(Balik modal 38 tahun) sesuai perhitungan FS [feasibility study]," kata Dwiyana. 

Dwiyana mengatakan, tarif Rp350 ribu itu berlaku untuk perjalanan paling jauh. 

Ia juga membenarkan ada permintaan dari Kemenhub agar tiga tahun pertama pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung, diberlakukan tarif Rp250 ribu. 

Diketahui saat ini, pemerintah tengah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp3,2 triliun. 

Tambahan PMN itu untuk menyetorkan modal ke ke ekuitas KCIC, di mana KAI berperan sebagai pemimpin konsorsium BUMN Indonesia.

Hal ini terkait dengan adanya pembengkakan biaya proyek

Adapun berdasarkan review teranyar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), biaya bengkak atau overrun cost proyek kereta cepat Jakarta Bandung yakni USD1,449 miliar atau Rp21,4 triliun. 

Biaya bengkak akan dibayar dengan proporsi 25 persen ekuitas KCIC dan 75 persen pinjaman China Development Bank (CDB). 

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo berharap tambahan PMN Rp3,2 triliun turun sebelum akhir tahun ini, untuk membantu pembayaran biaya bengkak proyek kereta cepat Jakarta Bandung. 

Didiek menyampaikan bahwa tambahan PMN tersebut bisa menjamin kesinambungan dan keberlanjutan proyek kereta cepat Jakarta Bandung untuk bisa mulai beroperasi pada Juni 2023. 

"Kalau PMN ini diberikan maksimal Desember [2022], maka kami bisa yakinkan tidak ada penambahan cost overrun lagi. Proyek akan selesai pertengahan 2023," ujarnya.

Akan Ditampilkan Pada Showcase KTT G20

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) semakin siap untuk tampil di gelaran G20 Showcase pada 16 November 2022 mendatang. 

Keluarga besar KCJB saat ini terus melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi G20 Showcase. Persiapan KCJB untuk G20 Showcase saat ini pun semakin matang. 

“Semua persiapan berjalan dengan baik. Kami akan melakukan rangkaian pengujian secara simultan sejak 11 November untuk memantapkan persiapan menuju G20,” ujar Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry di Jakarta, Kamis 10 November 2022

Rahadian mengatakan saat ini, seluruh rangkaian EMU dan CIT sudah selesai dirakit ulang atau re-assembly secara mekanis. Rangkaian kereta EMU dan CIT ini sudah bisa melaju dan tinggal menjalani rangkaian tes. 

“Setelah melalui proses panjang mulai dari pengiriman dari Tiongkok, lalu pengiriman via darat dari Jakarta, seluruh EMU KCJB dan CIT sudah tersambung dan siap menjalani rangkaian pengujian. EMU dan CIT KCJB saat ini sudah singgah di Depo Tegalluar dalam kondisi siap uji,” terang Rahadian.

Di Tegalluar, instalasi sistem kelistrikan untuk stasiun dan depo pun sudah rampung. Begitu juga dengan instalasi Listrik Aliran Atas (LAA) yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional KCJB pada G20 Showcase. Dengan begitu, kebutuhan energi untuk Uji Dinamis KCJB sudah tersedia.

Kematian: saat bulan madu, istri terbunuh setelah 48 kali nonstop...

“Kebutuhan listrik alhamdulillah sudah ada baik di stasiun, depo ataupun di lintasan yang digunakan untuk Uji Dinamis nanti,” ujarnya.

Di lintasan, track laying activity dari Depo Tegalluar sampai DK 127+134 telah rampung untuk kedua arah. Lintasan inilah yang nantinya digunakan untuk kebutuhan Uji Dinamis. 

Rahadian mengatakan saat ini pihaknya tinggal melakukan serangkaian pengujian bertahap mulai dari uji statis hingga dinamis untuk mengukur kemampuan fitur yang ada di KCJB.

“Kereta, lintasan, dan berbagai elemen penunjangnya sudah siap. Saat ini fokus kami melakukan berbagai pengujian secara bertahap untuk G20. Baik itu pengujian fitur kereta ataupun sarana perkeretaapian. Tentu saja kami harapkan semuanya berjalan lancar tanpa kendala,” terangnya. (*)


Sumber: fin.co.id

Berita Terkait