iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Militer Israel menahan sebagian besar tenaga kesehatan di rumah sakit terbesar di Gaza, Rumah Sakit Nasser. Sejumlah sumber di otoritas kesehatan Gaza dan militer mengkonfirmasi hal tersebut pada Sabtu, 17 Februari 2024, di mana Rumah Sakit Nasser saat diserang militer Israel dalam kondisi masih berfungsi.

Sebelumnya pada Kamis, 15 Februari 2024, militer Israel menggeledah Rumah Sakit Nasser, yang berlokasi di Khan Younis. Serangan ke rumah sakit tersebut sama dengan memberikan tekanan pada Hamas, yakni kelompok yang menguasai Gaza.

“Tentara Israel menahan sebagaian besar tenaga kesehatan yang bertugas di komplek Rumah Sakit Nasser, yang sekarang sudah dijadikan sebuah markas tentara Israel,” kata Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra.   

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 17 Februari 2024, berjanji akan mendorong kampanye militer Israel, di mana tentara Israel akan bergerak ke selatan Gaza persisnya ke perbatasan Rafah.      

Militer Israel beralasan memburu anggota Hamas yang bersembunyi di Rumah Sakit Nasser. Sampai berita ini diturunkan, sudah ditahan sekitar 100 orang, membunuh laki-laki bersenjata yang ada di dekat rumah sakit tersebut dan menemukan beberapa senjata di sana.

Setidaknya dua sandera warga negara Israel mengklaim mereka di sandera di Nasser dan Pemerintah Israel mempublikasi sejumlah foto dan rekaman video untuk mendukung klaim tersebut. 

Hamas menyangkal tuduhan kalau anggota Hamas menggunakan fasilitas kesehatan untuk berlindung. Serangan Israel ke Rumah Sakit Nasser telah menimbulkan kekhawatiran nasib pasien-pasien di sana, tenaga kesehatan dan warga Palestina yang berlindung di tempat itu.   

Pada awal pekan ini saja, ada sekitar 10 ribu orang mencari perlindungan ke Rumah Sakit Nasser. Namun banyak dari mereka yang angkat kaki karena mengantisipasi serangan Israel ke rumah sakit tersebut atau karena Israel sudah memerintahkan evakuasi dari tempat itu. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images