iklan Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM saat menyampaikan keterangan persnya usai menhadiri sebuah kegiatan beberapa waktu lalu
Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM saat menyampaikan keterangan persnya usai menhadiri sebuah kegiatan beberapa waktu lalu

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Perhatian dan Komitmen Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM terus mendorong peran pondok pesantren untuk menjadi pilar dalam pembangunan desa. 

Dalam hal ini SAH menegaskan bahwa pondok pesantren di berbagai daerah terpencil telah menjadi pusat pendidikan, gerakan ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar.

“Hari ini jaringan alumni pondok pesantren yang telah tersebar luas dapat dimanfaatkan oleh desa untuk mempercepat pembangunan,” ungkapnya disela - sela HUT DPR RI ke 79 tahun di Jakarta, Kamis (29/8) kemarin.

Untuk tokoh yang dijuluki bapak beasiswa Jambi ini mendorong pemerintah terus berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara pondok pesantren dan desa, terutama dalam bidang pendidikan.

“Dari dulu, kita melihat pendidikan berbasis pesantren memiliki banyak kelebihan. Akan tetapi, sebaiknya masyarakat tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga mengutamakan pendidikan formal sebagai bekal dalam kehidupan,” ungkapnya.

SAH meneruskan, generasi muda sangat penting dalam membangun Indonesia, baik di desa maupun di kota-kota besar. Oleh karena itu, ia berharap agar pendidikan mereka tidak terputus dan sebisa mungkin dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Terakhir SAH juga menekankan bahwa pendidikan tersebut harus seimbang antara kebutuhan agama dan negara. Ia berpendapat bahwa setidaknya lulusan SMA atau SMK harus menjadi target minimal, dan yang lebih baik lagi jika mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar generasi muda dapat matang dan memperoleh pendidikan yang memadai sebagai bekal dalam kehidupan di luar sana.

“Saya melihat ada tiga hal penting bagi generasi millenial, yaitu agama, pendidikan, dan adaptasi terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.

Karena walau bagaimanapun iman, ilmu pengetahuan, dan kolaborasi keduanya sangat diperlukan untuk membangun negara. (aiz)


Berita Terkait



add images