Catatan Dahlan Iskan

DISWAY : Selat Dagang

Oleh : Dahlan Iskan Aksi-reaksi terus terjadi. Antara Taiwan dan Tiongkok. Seperti dua hari lalu. Pesawat tempur Tiongkok melintasi garis batas Taiwan.  Mungkin itu aksi. Untuk menimbulkan reaksi. Mungkin juga itu reaksi. Atas aksi yan...

0 Comments

DISWAY : Bahasa Tubuh

Oleh : Dahlan Iskand Saya nonton debat calon presiden Sabtu malam. Tapi apa yang bisa ditulis? Tidak ada debat filsafat ketika membahas ideologi Pancasila. Sama-sama dangkalnya. Pak Jokowi bahkan sempat mempersempit makna diplomasi hanya...

0 Comments

DISWAY: Raja Duda

Oleh: Dahlan Iskan  JAMBIUPDATE.CO, Bukan hanya pembaca DI s Way. Saya pun menanti hasil Pemilu Thailand. Tapi sabar dulu. Hasil resminya baru akan diumumkan tanggal 9 Mei depan.  Ada yang lebih penting. Menunggu selesainya acara pe...

0 Comments

Masyaallah

Oleh: Dahlan Iskan  Tiap hari saya pindah kota. Sulit memutuskan: di mana bisa bikin janji. Untuk bertemu mahasiswa Indonesia yang ada di Pakistan. Untung saya harus balik ke kota Lahore. Untuk ke sungai Irawati. Yang sekarang bernama s...

0 Comments

Nasionalisme Atraktif

Oleh : Dahlan Iskan Guyon di ketegangan. Itulah yang terjadi tiap hari. Jam 4 sore. Di perbatasan India-Pakistan. Tepatnya di Wagha, tidak jauh dari kota Lahore. Sekitar 5 ribu orang India kumpul di sebelah pagar India. Sekitar 3 ribu ora...

0 Comments

Irawati

Oleh : Dahlan Iskan Saya balik lagi ke Lahore. Dari Karachi. Lupa. Belum ke Sungai Irawati. Yang melintasi Lahore. Yang sekarang disebut Sungai Ravi. Hulunya ada di India. Hilirnya di Pakistan. Pun waktu ke Kalkuta saya paksakan: ke sungai...

0 Comments

Menghargai Sahabat

Oleh: Dahlan Iskan  Hampir saja saya tidak jadi ke Pakistan. Begitu sulit cari tiket ke sini. Tidak ada lagi penerbangan Singapura-Lahore. Tidak ada pula dari Kuala Lumpur. Pun dari Bangkok.Istri Robert Lai ikut sibuk. Mencarikan jalur ...

0 Comments

Motorway Murah

i¿¼Oleh : Dahlan Iskan  Saya pilih lewat jalan tol. Yang di Pakistan disebut Motorway. Dari Lahore ke Islamabad. Sejauh 370 km. Ke arah utara. Baru tahu: di Pakistan tiket jalan tolnya murah sekali. Dibanding tol menuju kampung saya...

0 Comments

Pakistan

Oleh : Dahlan Pertanyaan pertama saya adalah: di mana bisa beli kartu telepon lokal. Saat saya baru mendarat di bandara Lahore. Jumat pagi lalu. "Setelah pintu keluar bagasi," jawab petugas bandara. Ok. Berarti lebih mudah dari di Beirut...

0 Comments

Tabligh

Oleh : Dahlan Iskan Begitu mendarat di Lahore saya harus mencari masjid. Untuk salat Jumat. Saya ingat beberapa teman saya yang anggota Jamaah Tabligh. Yang sering ijtima ke Lahore. Saya pun memutuskan: ke pusatnya Jamaah Tabligh itu. Set...

0 Comments



add images