Kabut asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi beberapa hari belakangan ini, ternyata merupakan kabut asap kiriman dari Provinsi tetangga, yakni Riau.
Kurnianingsih, Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Jambi mengatakan, berdasarkan trajektori asap kebakaran hutan, titik api berada di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.
Akibat hal itu, Jambi ikut terampak kabut asap karena memang kondisi angin mengarah ke Selatan dan Barat Daya yang termasuk di dalamnya melewati Jambi. “Untuk Provinsi Jambi berdasarkan pengamatan satelit Terra dan Aqua tanggal 10 dan 11 (Februari, red) titik api nihil,” katanya.
Meskipun Provinsi Riau mulai terganggu kabut asap namun kondisi Jambi pada Rabu (12/2) cerah. Menurutnya, jarak pandang pada mencapai 2.500 meter. Kabut asap yang sempat menyelimuti wilayah Jambi beberapa hari lalu membuat jarak pandang turun drastis hingga 900 meter.
“Dua hari lalu asap pekat, yakni Senin dan Selasa memang ada kabut asap, jarak pandang 1.000 meter. Bahkan Selasa kemarin jarak pandang turun sampai 900 meter,” sebutnya.
--batas--
Meski masih di musim hujan, kondisi panas dan kering saat ini diakibatkan gangguan tropis. Dijelaskannya, pusat tekanan rendah di Australia, sehingga massa udara tertarik ke daerah itu. Akibatnya, wilayah Sumatera termasuk Jambi kondisinya kering. “Memang kondisi seperti ini juga pernah terjadi, tahun 2009 pernah terjadi kabut asap di Bulan Februari,” katanya.
Namun menurut, Kurnianingsih, prakiraan minggu ini, wilayah Provinsi Jambi bakal kembali diguyur hujan. Menurut prediksi, satu minggu ke depan, hujan ringan hingga sedang bakal kembali turun di wilayah Provinsi Jambi. Baik di wilayah barat sampai wilayah timur. “Potensi pembentukan awan hujan, dalam 1 minggu ini wilayah Jambi bakal kembali turun hujan,” katanya.
Dia menghimbau masyarakat untuk waspada. Sebab, lama tidak diguyur hujan, hujan pertama biasanya dibarengi dengan petir dan juga angin kencang. “Perlu diwaspadai hujan pertama biasanya dibarengi dengan petir dan angin kencang,” ungkapnya.
Sementara untuk kondisi ombak di perairan timur menurutya normal, yakni 0,8 meter hingga 1,3 meter. Sebelumnya Sucipto, Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi mengatakan, di Jambi dalam beberapa hari terakhir berdasarkan pengamatan satelit NOAA tidak diketemukan adanya titik api.
sumber: jambi ekspres