iklan
Pendaftaran online seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014 dibuka mulai besok sampai 31 Maret mendatang. Panitia meminta siswa pelamar SNM PTN tidak berbohong saat mengisi borang penghasilan orangtua.

Ketua Umum Pantia Pusat SNM PTN 2014 Ganjar Kurnia mengatakan, calon mahasiswa biasanya ada yang berbohong saat mengisi keterangan penghasilan orangtua saat mendaftar SNM PTN. Kecenderungannya pelamar mengisi penghasilan orangtua dengan nominal sebesar-besarnya. Tujuannya supaya dia bisa diterima di PTN yang diidamkan. “Kami tegaskan isian keterangan penghasilan orangtua itu sama sekali tidak terkait dengan kelulusan SNM PTN,” kata dia.

Panitia hanya ingin mendapatkan data sebaran penghasilan orangtua dari seluruh pelamar SNM PTN. Pria yang juga rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu menjelaskan, penentuan kelulusan SNM PTN 2014 murni didasarkan dari faktor akademik.

Dia mencontohkan ada pelamar yang memberi keterangan penghasilan orangtuanya besar, tetapi rekam nilai rapornya jelek, maka siswa tersebut kalah dengan kandidat lainnya. Sebaliknya ada siswa yang mengisi penghasilan orangtuanya secara jujur dan nilai rapornya bagus, dia tetap akan diterima. “Saya tegaskan intinya nilai akademik. Pelamar harus jujur saat mendaftar online,” paparnya.

Menurut Ganjar isian keterangan penghasilan orangtua itu bisa dipakai untuk pengelempokan pelamar yang diterima SNM PTN. Pengelompokan ini penting, karena biaya kuliah saat ini menggunakan sistem UKT (uang kuliah tunggal). Dengan sistem itu, besaran biaya pendidikan dikelompokkan berdasarkan penghasilan orangtuanya. Calon mahasiswa dengan penghasilan orangtua yang kecil, bahkan bisa dibebaskan dari pungutan SPP setiap semesternya.
--batas--
Ganjar menjelaskan mengisi keterangan penghasilan orangtua dengan tidak jujur, justri bisa menyusahkan di kemudian hari. Dia mencontohkan dalam SNM PTN tahun lalu, ada pelamar yang “me-markup” penghasilan orangtuanya. Kebetulan setelah dilihat secara akdemik, pelamar itu dinyatakan diterima.

Kemudian berdasarkan isian penghasilan orangtua yang sudah digelembungkan itu, pihak kampus memberikan tarif kuliah mahal. Akibatnya di tahun kedua, siswa tadi keberatan dengan biaya kuliah yang mahal. “PTN tidak bisa disalahkan, karena penetapan UKT berdasarkan dari isian pelamar sendiri,” katanya. Akhirnya mahasiswa ini meminta keringanan tarif UKT.

Ganjar menjelaskan kejadian mahasiswa meminta keringanan UKT ini tidak hanya terjadi di satu-dua kampus saja. “Hampir di semua PTN. Makanya saat mengisi isian penghasilan orangtua harus jujur,” tandasnya. Jika penghasilan orangtua rendah, ya diisi rendah. Sebaliknya jika penghasilan orangtua besar, harus jujur diisi besar.

Selain kejujuran mengisi borang penghasilan orangtua, Ganjar juga mengingatkan panduan teknis mendaftar SNM PTN 2014. Dia mengatakan bahwa petunjuk teknis (juknis) pendaftaran SNM PTN sudah bisa dipelajari masing-masing siswa melalui website resmi SNM PTN 2014. Jika masih bingung, pelamar bisa menghungi call center SNM PTN 2014 yang dibuka 24 jam.

Ganjar mengingatkan bahwa siswa yang bisa melamar SNM PTN adalah mereka yang sudah memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan sekolahnya sudah mendaftarkan NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNM PTN 2014. Hingga kemarin panitia SNM PTN mendata sudah ada 11.836 unit sekolah, termasuk di dalamnya ada 1.982 unti sekolah baru, yang mendaftar di PDSS SNM PTN 2014.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images