iklan
MERANGIN, Nasib nahas dialami penambang emas tanpa izin (Peti) di wilayah Desa Ngaol, Kecamatan Tabir Barat, Merangin. Mereka tertimbun longsor, dan satu dari 7 penambang yang tertimbun dilaporkan meninggal dunia dilokasi.

Informasi yang didapatkan, peristiwa tersebut terjadi pada, Sabtu (15/2) lalu sekitar pukul 12.00. Saat pekerja PETI yang menggunakan alat berat ini, mendompeng dipinggir sungai Batang Tabir

Tujuh pekerja PETI yang sedang berada dibawah tebing tiba-tiba tertimbun tanah yang runtuh dari tebing setinggi lebih kurang 15 meter, yang sebelumnya dikeruk oleh alat berat untuk mendompeng.

Satu dari tujuh penambang tertimbun di seluruh badannya. Sehingga korban yang belum diketahui identitasnya ini tidak bisa menyelamatkan diri. Sementara tujuh rekannya berhasil menyelamatkan diri, karena tertimbun hanya sebatas pinggang. “Ya, saya sempat melihat korban dirumah duka setelah kejadian,” ujar sumber yang enggan menyebutkan namanya.
--batas--
Ia mengatakan, meninggalnya warga desanya tersebut karena tertimbun longsor saat sedang melakukan penambangan emas tanpai izin. Korban meninggal diduga karena terlambat mendapat pertolongan. “Sepertinya kejadian ini sengaja didiamkan. Karena diwilayah desa kami (Ngaol, red) saat ini ramai PETI yang menggunakan alat berat,” akunya.

Sejauh ini belum diketahui pasti siapa nama-nama korban yang tertimbun tersebut. Pasalnya pihak yang berkompeten memberikan komentar belum berhasil dihubungi.

Selain jauhnya lokasi dari pusat kota Bangko, alat komunikasi di desa tersebut juga tidak ada. Jaringan seluler belum sampai kewilayah desa tersebut.

Kades Desa Ngaol, Subhan dihubungi melalui nomor teleponnya berada tidak aktif. Sementara Kapolsek Tabir Ulu, AKP Johan juga enggan untuk berkomentar.

Dihubungi via telepon meski bernada aktif, namun tak diangkatnya. Begitu juga SMS yang dikirimkan juga tak dibalasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images