SAROLANGUN, Salah satu pemicu konflik yang terjadi di tingkat desa khususnya di Sarolangun, adalah akibat dari kurang tertibnya para pemegang izin Galian C. karenanya, untuk meminimalisir agar persoalan itu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sarolangun, secara perlahan menertibkan sejumlah pemegang izin Galian C.
‘’Keberadaan puluhan Galian C di sejumlah desa sebenarnya berkontribusi pembangunan desa maupun daerah, namun harus dibarengi dengan keterbukaan antar Pemerintahan Desa. Jujur saja keberadaan perusahaan Galian C di suatu desa sangat memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Di Sarolangun ini sediktinya, 45 Galian C masih aktif. hal ini tentunya bisa menyerap tenaga kerja,” ujar Seperti yang di sampaikan Kadis ESDM Sarolangun, HA Haris, kemarin.
Namun dalam pelaksanaannya, akunya, banyak ditemuakan persolan atau gejolak di tengah masyarakat di desa khususnya menyangkut beroperasinya perusahaan Galian C yang tidak transfaran. Akibatnya, terjadi berbagai konflik di tengah masyarakat. “Jika pengelolaan dan sistem bagi hasilnya tidak transfaran maka konflik di desa sangat rentan terjadi dan susah untuk di hindarkan,” ujarnya
Untuk menghindari konflik , katanya, pihaknaya saat ini terus ambil langkah langkah objektif dalam menertibkan Galian C terutama dalam urusan perizinan di bidang administrasi, ‘’Bagi saya yang terpenting adalah persoalan penertiban perizinan, sebab ini yang paling penentu secara aturan, kemudia baru diambil langkah-langkah persuasif dengan memanggil setiap pemangku kebijakan desa dan juga pihak perusahaan dan itu sudah dilakukan,” tukasnya
Haris mengharapkan, agar setiap perusahaan taat dan patuh dengan aturan yang berlaku, ‘’Saya juga berharap dengan usaha yang telah dilakukan ini, bisa berhasil meminimalisir masalah di tingkat desa,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
‘’Keberadaan puluhan Galian C di sejumlah desa sebenarnya berkontribusi pembangunan desa maupun daerah, namun harus dibarengi dengan keterbukaan antar Pemerintahan Desa. Jujur saja keberadaan perusahaan Galian C di suatu desa sangat memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Di Sarolangun ini sediktinya, 45 Galian C masih aktif. hal ini tentunya bisa menyerap tenaga kerja,” ujar Seperti yang di sampaikan Kadis ESDM Sarolangun, HA Haris, kemarin.
Namun dalam pelaksanaannya, akunya, banyak ditemuakan persolan atau gejolak di tengah masyarakat di desa khususnya menyangkut beroperasinya perusahaan Galian C yang tidak transfaran. Akibatnya, terjadi berbagai konflik di tengah masyarakat. “Jika pengelolaan dan sistem bagi hasilnya tidak transfaran maka konflik di desa sangat rentan terjadi dan susah untuk di hindarkan,” ujarnya
Untuk menghindari konflik , katanya, pihaknaya saat ini terus ambil langkah langkah objektif dalam menertibkan Galian C terutama dalam urusan perizinan di bidang administrasi, ‘’Bagi saya yang terpenting adalah persoalan penertiban perizinan, sebab ini yang paling penentu secara aturan, kemudia baru diambil langkah-langkah persuasif dengan memanggil setiap pemangku kebijakan desa dan juga pihak perusahaan dan itu sudah dilakukan,” tukasnya
Haris mengharapkan, agar setiap perusahaan taat dan patuh dengan aturan yang berlaku, ‘’Saya juga berharap dengan usaha yang telah dilakukan ini, bisa berhasil meminimalisir masalah di tingkat desa,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
