MERANGIN - Sosialisasi cara memberikan hak suara di Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan digelar besok sepertinya kurang maksimal. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang mengaku belum memahami tata cara pencoblosan.
Hal ini cukup disayangkan oleh sejumlah kalangan, seperti yang disampaikan salah seorang aktivis Forum Merangin Menggugat (FMM), Albert Trisman kepada harian ini. Ia sangat menyayangkan persoalan masih banyaknya masyarakat yang belum memahami sepenuhnya terkait tata cara pencoblosan tersebut.
“Sepertinya sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu ini belum bisa dikatakan maksimal, masih banyak masyarakat yang sampai hari ini tidak memahami tata cara memilih,” ujar Albert.
Padahal menurutnya, selama ini penyelanggara Pemilu selalu berbicara bahwa peningkatan partisipasi pemilih menjadi salah satu target penting dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Namun hal ini tentu akan sulit terlaksana tanpa diiringi dengan sosialisasi yang optimal.
“Padahal untuk melakukan sosialisasi ini, bukan saja dilakukan oleh KPU beserta jajarannya, akan tetapi ada juga relawan demokrasi dan agen sosialisasi yang katanya dibentuk untuk memaksimalkan sosialisasi ke tengah masyarakat,” timpalnya.
Salah satu pemilih yang dibincangi harian ini mengaku tidak mengetahui sama sekali tata cara pencoblosan. “Saya tidak tahu, mungkin masih seperti Pemilu yang dulu, conteng pake spidol. Selama ini belum ada yang ngasih tau ke saya bagaimana cara memilih,” ungkap Janiah, warga Pematang Kandis, Bangko.
Bahkan, selain tidak mengetahui tata cara pencoblosan yang sah, tidak sedikit pula yang mengaku tidak tahu jumlah parpol maupun Caleg yang bertarung. “Tidak tahu pastinya (jumlah partai, red), kalau tidak salah 15 partai ya,” ujar Busrip warga lainnya.
Sementara itu, komisioner KPU Merangin Divisi Sosialisasi, Kardinata saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan sosialisasi secara maksimal. Bahkan hingga detik-detik terakhir menjelang pelaksanaan pemungutan suara, sosialisasi tersebut terus dilakukan.
“Yang jelas kita sudah cukup maksimal melakukan sosialisasi. Bahkan kita akan terus mensosialisasikan Pemilu ini sampai pada pelaksanaannya nanti,” ujarnya.
Demikian juga dengan peran relawan demokrasi dan agen sosialisasi dalam mensosialisasikan tahapan Pemilu ini. Menurutnya selalu dilakukan evaluasi terhadap kinerja dalam melakukan sosialisasi dilapangan.
“Peran relawan demokrasi juga selalu kita evaluasi, namun dengan keterbatasan personil ini, kita juga maklum jika masih ada masyarakat yang belum tersentuh sosialisasi. Oleh sebab itu kita juga mengharapkan peran dari semua pihak, untuk saling berbagi tentang tata cara pemilihan ini, agar semua dapat memahaminya,” pungkasnya.
sumber: Jambi Ekspres