iklan PERSIAPAN UN : Mendikbud RI saat melihat persiapan siswa SMPN 1 Kota 
Jambi menghadapi UN. Saat ini pihak skeolah menyediakan kelas motivasi 
bagi siswanya.
PERSIAPAN UN : Mendikbud RI saat melihat persiapan siswa SMPN 1 Kota Jambi menghadapi UN. Saat ini pihak skeolah menyediakan kelas motivasi bagi siswanya.
Menjelang ujian nasional (UN) pada April 2014 ini dan untuk memberikan motivasi pada siswanya agar tidak menganggap UN sebagai momok menakutkan yang membebani, maka SMPN 1 Kota Jambi punya trik tersendiri. Salah satunya dengan menyediakan kelas motivasi bagi siswanya.

Kepala SMPN 1 Kota Jambi, Nanang Sunarya, SPd, MPd mengatakan kelas motivasi tersebut bertujuan untuk merefresh atau menyegarkan kembali pikiran siswa, sehingga ada keseimbangan memori antara otak kanan dan otak kiri siswa.
 
“Kelas ini diprogram sedemikian rupa dengan diisi game-game pendidikan, tayangan-tayangan motivasi dan juga orasi yang berisikan motivasi,” jelas Nanang saat ditemui, Senin, (14/4).

Sementara itu disetiap hari Jumat, pihak sekolah juga memberikan pembekalan spiritual guna menyiapkan mental anak. “Anak diberikan kesiapan rohani agar tetap tenang, percaya diri untuk menghadapi UN nanti,” imbuh Nanang.

Puncak persiapan spiritual ini nantinya akan dilaksanakan pada 30 April 2014 mendatang. Dimana siswa yang akan menghadapi UN akan melaksanakan ishtigosah dan mencuci kaki ibu sebagai salah satu tradisi yang selalu digelar SMPN 1 Kota Jambi.

Nanang juga mengatakan, pihaknya saat ini lebih menitikberatkan pada persiapan spiritual, disamping persiapan materi yang sejak 1 April lalu mulai difokuskan pada pembahasan indikator-indikator UN. “Pendalaman materi dan latihan-latihan startegi kita dalam menghadapi UN sendiri sudah kita lakukan sejak jauh-jauh hari,” sambungnya lagi.

Dengan persiapan yang matang, Nanang optimis anak didiknya akan mampu menghadapi UN dengan baik. Nanang juga berharap agar pengawas UN nantinya bisa bersikap humanis dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas UN.

“Pengawasan ketat seperti yang sudah-sudah tentu tidak diperlukan lagi, karena sekarang lain lagi paket soal UN yang dihadapi siswa. Pengawasan lebih ditekankan pada bagaimana mengingatkan siswa untuk mengisi LJUN dengan benar, memastikan LJUN pas dengan jumlah siswa dan jalannya UN tertib serta mengisi absensi peserta UN,” paparnya.

Pengawasan yang terlalu kaku, akan memberikan beban mental tersendiri bagi siswa dalam menghadapi UN. Sehingga diharapkan pengawas nantinya akan menjadi penyemangat dan motivator bagi siswa saat menghadapi UN.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images