iklan SCANNING : Pasca UN, LJK siswa peserta ujian akan segera discaning oleh 
pihak perguruan tinggi. Tampak siswa ceria merayakan selesai UN.
SCANNING : Pasca UN, LJK siswa peserta ujian akan segera discaning oleh pihak perguruan tinggi. Tampak siswa ceria merayakan selesai UN.
Meski berjalan lancar, dugaan kecurangan dalam pelaksanaan UN masih saja terjadi. Mulai dari kunci jawaban yang beredar hingga adanya indikasi guru mengisi LJK.

Informasi yang diperoleh media ini dilapangan, seperti di SMA 4 Negeri Sungaipenuh terjadi bagi-bagi kunci jawaban. "Memang ada dibagi kunci jawaban, sesudah ujian kunci jawaban itu dikumpulkan kembali. Ado guru yang bertugas membagikan dan mengumpulkan kunci jawaban," ujar sumber.

Sementara itu di SMAN 1 Sungaipenuh setelah ujian ada guru yang kembali memeriksa LJK. "Guru mengulang mengoreksi LJK. Kalau ada yang salah diperbaiki guru itu," katanya.

Kemudian di MAN 1 LJK yang diterima siswa sudah diconteng terlebih dahulu."LJK sudah diconteng. Itu panduan untuk mengisi LJK," sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh Pagaruyung Harahap mengatakan, UN SMA sederajat di Kota Sungaipenuh berjalan dengan lancar dan tanpa laporan. Menurutnya, kehadiran siswa juga tinggi.

Mengenai informasi di SMAN 4 Sungaipenuh terjadi bagi-bagi kunci jawaban UN, dirinya menyebut tidak mungkin terjadi bagi-bagi kunci jawaban. Jika ada pembagian kunci jawaban, maka bukan dari pihaknya dan itu bisa membuat siswa gagal.

"Kalau soal bocor tidak mungkin, karena soal sudah dijaga, kunci ruangan penyimpan soal dipegang tiga pihak, termasuk Kepolisian. Saat distribusi soal semua pihak hadir menyaksikan," ucapnya.
--batas--
Sementara LJK dikoreksi kembali di SMAN 1 dirinya mengatakan, guru hanya memeriksa siswa yang terlupa mengisi nama dan nomor ujian di LJK. "Kalau mengoreksi jawaban di LHJ tidak mungkin. Waktu penyusunan LJK diawasi pengawas independent, tidak mungkin dihapus-hapus jawaban di LJK," sebutnya.

Mengenai LJK yang sudah dicontreng, dirinya menyebut hal tersebut tidak mungkin terjadi, karena saat pengambilan LJK, soal dan LJK menyatu dan dijamin tidak dibuka amplopnya. Kemudian saat pengambilan soal dan LJK dikawal dan diawasi pengawas independent. "Tidak mungkin terjadi, karena diawasi pengawas independent. Jadi, kapan dibuka amplopnya," pungkasnya.

Sementara itu, pantauan koran ini di kota Bangko dan Bungo  ratusan siswa SMA sederajat usai melaksanaan Ujian Nasional (UN),  gelar coret-coretan pakaian sekolah dan konvoi mengendarai sepeda motor dijalan raya.

Menurut salah satu siswa SMA yang enggan disebut namanya mengatakan, coret-coretan pakaian salah satu keberhasilan selama duduk dibangku sekolah. Meski kelulusan belum ditentukan. ‘’Ini tradisi bang, coret-coret pakaian sekolah setelah ujian, dan sewajarnya kami bersenang-senang dan kumpul teman sekolah,” ungkap salah siswa SMA.

Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Merangin, Said Usman berjanji memanggil Kepsek sekolah bersangkutan. Pemanggilan kepsek terkait prilaku siswa UN. ‘’Kita tidak menilai Kepsek lemah mengawasi siswa, namun setidaknya coret-coret pakaian dan konvoi sepeda motor dijalan raya dapat diantisipasi oleh pihak sekolah,” terangnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images