iklan

Dua pengurus Asosiasi PSSI Pusat asal Jambi, Hadiyandra dan BujanG Nasril, kecewa melihat permainan Persisko saat menjambu PS Bangka. Kekalahan 0 - 1 di kandang sendiri, menurutnya, tidak harus terjadi.

Mereka berdua sangat menyayangkan kualitas permainan dan pemain yang diusung tim berjuluk Laskar Sultan Thaha ini. Ditemui usai menyaksikan kekalahan Persisko di Stadion Tri Lomba Juang KONI Jambi, 14 April lalu, Hadiyandra mengaku kecewa. "Mengecewakan. Hanya satu pemain yang sangat terlihat permainannya. Selebihnya biasa-biasa saja," kata Ketua tim Task Force Reformasi PSSI Pusat ini.

Ia memberi catatan penting untuk Cristian Alejandro. Pemain asing yang kini membela Persisko ini, menurutnya tampil paling profesional dibanding anggota tim lainnya di lapangan. Pemain lain, baik asing atau lokal, tidak lebih baik dibanding pemain asli Jambi," sergahnya.

Ia mengingatkan jajaran Persisko, bahwa kesebelasan ini sudah membawa nama Jambi. Kesebelasan juga sudah diperkuat pemain-pemain asing yang tentu berbiaya tidak murah. Maka dari itu, diharapkan profesionalisme juga dijunjung tinggi. "Kita main di liga profesional. Jadi, harus memberikan pertandingan yang maksimal buat masyarakat Jambi," pungkasnya.

Sementara itu Bujang Nasril, Ketua Bidang Alih Pemain PSSI Pusat, mengatakan Persisko bermain tanpa determinasi. Bermain di kandang, lanjutnya, manajer harus bisa memompa semangat pemain untuk tampil maksimal. "Tapi sebaliknya, PS Bangka yang permainannya disertai determinasi tinggi," ungkapnya usai laga.

Mantan pemain nasional Tim Garuda era 80-an ini menyebut Persisko seperti dijajah PS Bangka. Permainan tuan rumah, menurutnya, sangat tidak berkembang. Meski sempat mendapat peluang, tapi penyelesaian akhirnya tidak maksimal. “Saya harap di laga selanjutnya, ritme permainan Persisko Jambi lebih ditingkatkan lagi,” tegasnya.(set)

 

Redaktur : Joni yanto.


Berita Terkait



add images