iklan MALANG : Amrijal saat ditemui dirumahnya, terlihat kakinya dipasung rantai besi
MALANG : Amrijal saat ditemui dirumahnya, terlihat kakinya dipasung rantai besi
KUALATUNGKAL , Nasib malang harus ditanggung oleh Amrijal (60), warga Jalan Balai Marga, RT 16, Kelurahan Tungkal 3, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjabbar. Pasalnya, disaat program bebas pasung tengah digalakkan Pemerintah Provinsi, Amrijal masih saja merasakan beban dipasung akibat menderita gangguan jiwa.

Amrizal sudah dipasung selama kurang lebih 32 tahun sejak 1982 silam. Saat disambangi di kediamannya, terlihat kondisi Amrijal  sangat memprihatinkan dengan rantai besi yang terikat di kaki kirinya.

Tidak hanya itu, kamar tempat Amrijal dipasung juga sangat mempihatinkan. Kamar dengan ukuran 3x4 meter itu sudah tidak memiliki dinding penghalang, lantai dan pakaiannya juga terlihat seperti tidak terurus.

Namun, saat berusaha diajak komunikasi, Amrijal terlihat sehat seperti orang kebanyakan. Terbukti, saat coba ditanya kondisinya, ia terlihat tak canggung menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan. Hanya sesekali Amrijal terlihat ngelantur saat menjawab  pertanyaan yang diberikan.

Kondisi ini diperparah, ketika adik Amrijal, yang selama ini mengurunya, Sri Armah (38) yang juga mengalami keterbelakangan fisik. Dia tidak dapat berbicara banyak mengenai kondisi saudaranya saat ini.

“Di rumah ni, Kami cuman bedua, dak ada sapa-sapa. Kakak saya sudah dipasung sejak Tahun 1982 setelah berhenti jadi pegawai negeri di kantor Bupati,” sebutnya dengan nada cadel Rabu (30/4) kemarin.

Ia juga menjelaskan, selama ini untuk mencukupi biaya hidup ia dan saudaranya hanya mengandalkan dana pensiunan Amrijal. Saat disingung adakah pihak terkait pernah melakukan pendataan, ia menegaskan sama sekali tidak pernah. “Dari dulu tidak pernah didatangi sama pemerintah pak, kalau RT same warga sini sering. Tapi cuma sekedar menjenguk saja.” tuturnya.

Sementara itu, Wak Suk salah satu warga sekitar menuturkan, Amrijal terpaksa dipasung dikarenakan sudah mengganggu ketentraman warga sekitar. Atas inisiatif keluarga Amrijal terpaksa harus dipasung.

“Dulu sebelum parah pernah memukul tetangga depan rumah, itu terjadi bukan hanya sekali saja. Jadi dengan kesepakatan keluarga Amrijal dipasung, dari pada makan korban lagi pak,” paparnya.

Ia juga menjelaskan, entah apa penyebabnya Amrijal mengalami gangguan jiwa, hingga sekarang belum pernah diperhatikan oleh pihak terkait. “Saya harap pemerintah dapat membantu Amrijal dan keluarganya. Setidaknya dapat  sedikit meringankan beban adiknya yang juga mengalami kekurangan mental,” harapnya.

Terpisah, Kabid Kesejehteraan Sosial Dinas Sosnakertrans Tanjung Jabung Barat, Zamzami mengatakan, dengan adanya laporan ini pihaknya akan langsung ke lokasi untuk menindak lanjuti laporan itu. Ia juga menambahkan, pihaknya akan turun ke lokasi untuk meninjau dan menemui pihak keluarga untuk dimintai keterangan lebih lanjut sebelum di lakukan rehabilitasi nantinya.

“Kita akan turun dan mendata yang bersangkutan, dan kita juga akan menemui pihak keluarga untuk meminta persetujuan pihak keluarga,” pungkasnya.

Sumber :Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images