MUARABULIAN, Kepala Kementrian Agama Batanghari, Mohd Damiri, mengatakan berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diketuai KH.Zaharudin.AK, meminta masjid berkubah wayang di Desa Sungai Bujang RT 20 Kelurahan Rengas Condong Batanghari, untuk segera menganti kubah menjadi lambang pada umumnya, ‘’Sebab dari sisi hukum wayang tidak termasuk lambang dari sebuah masjid,’’ ujarnya, kemarin.
Rapat yang menghadirkan Kiyai Zainal Ghozali sebagai pendiri masjid, terungkap wayang di kubah masjid, hanya semata-mata untuk mengenang para tokoh wali songo dalam menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. ‘’Sayangnya, sejarah menyatakan tidak ada masjid di Jawa yang mengunakan wayang sebagai simbol masjid, makanya rapat memutuskan untuk menggantikan kubah majsid," jelasnya.
Untuk ajaran, akunya, tidak ada yang menyalahi aturan atau menyimpang dari aturan islam, ‘’Ajaran di masjid sama halnya yang biasa umat islam lakukan. Bahkan, pendiri adalah pengikut NU. Kejanggalan yang ada pada masjid itu hanya kubah yang berlambang wayang tidak ada yang lain,’’ tandanya. (sumber: jambi ekspres)
Rapat yang menghadirkan Kiyai Zainal Ghozali sebagai pendiri masjid, terungkap wayang di kubah masjid, hanya semata-mata untuk mengenang para tokoh wali songo dalam menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. ‘’Sayangnya, sejarah menyatakan tidak ada masjid di Jawa yang mengunakan wayang sebagai simbol masjid, makanya rapat memutuskan untuk menggantikan kubah majsid," jelasnya.
Untuk ajaran, akunya, tidak ada yang menyalahi aturan atau menyimpang dari aturan islam, ‘’Ajaran di masjid sama halnya yang biasa umat islam lakukan. Bahkan, pendiri adalah pengikut NU. Kejanggalan yang ada pada masjid itu hanya kubah yang berlambang wayang tidak ada yang lain,’’ tandanya. (sumber: jambi ekspres)