iklan
Sampai saat ini, pemerintah Provinsi Jambi mengaku belum mampu memenuhi amanat undang-undang yang meminta setiap daerah mengalokasikan 20 anggarannya untuk bidang pendidikan. Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, usai menjadi irup dalam upacara peringatan hari pendidikan, Jumat (2/5) mengatakan, alokasi anggaran untuk pendidikan baru 12 persen dari APBD Provinsi secara keseluruhan.
    
“Porsi anggaran untuk pendidikan kita 12 persen dari APBD. Kita belum bisa mengejar, karena situasi daerah kita masih butuh infrastruktur. Walau permintaan UU kita meminta 20 persen,” katanya kepada wartawan.

Hanya saja, katanya, jika ditambah dengan anggaran pusat yang sudah dikucurkan untuk Jambi, anggaran pendidikan sudah besar. “Sebenarnya kalau ditambah dengan dana pusat yang cukup besar bantuan di pendidikan kita sudah mencapai itu,” sebutnya.

Sementara ditanya adakah penambahan kuota S2 dan S3 yang akan disekolahkan untuk Pemprov? Dia mengatakan, tiap tahun selalu ditambah. “Target kita dari awal RPJMD, tiap tahun diharapkan 60 orang, yang S2 juga demikian bisa ratusan. Kalau bisa tiap tahun kita tambah. Namun prosesnya ada tim seleksi sampai kepada kebutuhan S3, apa yang dibutuhkan untuk membantu kemajuan daerah,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Rahmad Derita membenarkan hal tersebut. Dia menyebutkan,APBD yang dialokasi untuk bidang pendidikan hingga 2014 ini memang baru sebesar 12 persen. “Ini kan baru 2014, tentu ke depan semua orang harus sekolah, jadi saya yakin pak Gubernur akan menambah anggaran pendidikan pada 2015,” ungkapnya.

Bahkan, sambungnnya, bisa jadi pada anggaran perubahan nantinya, Gubernur akan menambahkan anggaran untuk bidang pendidikan. “Beliau berharap semua masyarakat harus sekolah,” katanya.

Lalu bagaimana untuk anggaran pendidikan yang hanya 12 persen dari APBD itu apakah mampu membiayai keberlangsungan dunia pendidikan di Provinsi Jambi, dia mengatakan, dia sebagai Kepala Dinas Pendidikan harus kreatif. “Tahun ini saya tentu harus berimprovisasi mengamati mana dana yang perlu digeser,” ungkapnya.

Diterangkannya, kebijakan Dinas Pendidikan tahun ini adalah untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan. “Jadi kebijakan kita perluasan akses dan mengejar mutu, itu yang diutamakan. Yang lain nanti dicoba nanti,” pungkasnya.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images