Permainan keras diperagakan tim Gama dan Jahit FC dalam lanjutan babak 16 besar ajang Walikota Cup, Jumat (2/4). Bahkan, tiga gol yang tercipta, merupakan gol yang berasal dari titik putih.
Emosi yang tinggi terjadi pada setiap pemain. Baik dari tim Gama maupun tim Jahit FC. Sejak menit awal, kedua tim saling serang dengan mengandalkan kekuatan fisik.
Di babak pertama, tepatnya di menit ke delapan, pemain belakang Gama melakukan kesalahan besar din kotak pinalti, sehingga mendapat hukuman pinalti. Tendangan pinalti Jahit FC langsung di eksekusi oleh Rianto (8). Tidak menyia-nyiakan peluang, Rianto berhasil menyarangkan bola ke gawang tim Gama. Skor berubah menjadi 1-0.
Pada menit 17, bergantian, pemain belakang Jahit Fc kali ini yang melakukan kesalahan di dalam kotak pinalti nereja sendiri, dengan menjatuhkan salah satu pemain tim Gama. Akhirnya, eksekusi pinalti tim Gama dilakukan oleh Eko Putra debngan nomor punggung 8.
Tendangan keras dari Eko Putra tak mampu dibendung oleh penjaga gawang Jahit Fc, sehinga skor berubah menjadi imbang Gama 1 dan 1 Jahit Fc.
Dengan skor imbang, pertandingan semakin sengit, sebab pertandingan menggunakan system gugur, tim yang kalah harus rela untuk menghentikan pertandingan berikutnya.
Pada menit ke 50, pemain belakang Jahit Fc, kembali melakukan kesalahan kepada pemain Gama di dalam kotak pinalti dan wasit pun kembali mengambil keputusan dengan member kartu kuning dan member kesempatan kedua untuk pemain Gama melakukan tendangan pinalti.
Kali ini tendangan pinalti di eksekusi oleh M.Fikri (11), tendangan keras yang di lakukan oleh Fikri tak mampu di tahan oleh penjaga gawang Jahit Fc. Gol menjadikan sekor 2-1 untuk tim Gama.
Tertinggal 2-1, tim Jahit Fc terus melakukan serangan balik kearah gawang tim Gama. Sayangnya, beberapa kali kesempatan tidak bisa dimanfaatkan oleh tim Jahit. Hingga peluit akhir ditiup, skor tetap 2-1 untuk tim Gama. “Saya sangat berharap kedepannya, kami dapat bermain sesuai dengan peraturan, tidak bermain panas seperti ini lagi, ini merupakan permainan yang sangat kampungan dan jelek sekali,”ungkap Fikri, salah satu pemain Gama.
Sumber : Jambi Ekspres