iklan Hasan Basri Agus (Kiri) Saniatul Latifa (kanan)
Hasan Basri Agus (Kiri) Saniatul Latifa (kanan)
Paska Pemilu Legislatif (Pileg) ini, mencuat wacana yang menyatakan Hasan Basri Agus (HBA) akan berpasangan dengan Saniatul Latifa, Caleg DPR RI terpilih dari Partai Golkar untuk Pilgub Jambi 2015 mendatang.

Mengingat pada Pileg kemarin, Saniatul yang juga istri Sukandar, Bupati Tebo ini telah teruji dengan memperoleh suara yang cukup signifikan. Ditambah lagi ia berasal dari kalangan Jawa.

Sukandar, saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut menyatakan, menyerahkan sepenuhnya kepada istrinya. “Kalau saya itu terserah ibu,” cetusnya.
    
Namun ia menyarankan, agar jangan dulu maju di Pilgub, karena ia baru terpilih sebagai Caleg DPR RI. Menurutnya, silahkan tunjukkan kinerjanya di Senayan terlebih dahulu, biar kemudian masyarakat yang menilai apakah layak maju di Pilgub atau tidak.

“Nanti apa kata masyarakat Jambi, baru terpilih mau menjadi wakil gubernur. Nanti kesannya tidak amanah, biar konsentrasi di DPR RI, tunjukkan dulu kinerjanya masalah nanti Gubernur atau Wakil Gubernur, masyarakat yang menentukan,” imbuhnya.

Sedangkan dirinya, Sukandar memastikan tidak akan maju di Pilgub dan fokus membangun Tebo. “Saya dari awal sudah bilang, saya tidak akan maju di Pilgub ini. Saya akan konsentrasi membangun Tebo. Saya ingin menyelesaikan tugas di Tebo,” tandasnya.

Sementara itu sebelumnya, HBA masih enggan membeberkan criteria cawagub yang akan mendampinginya untuk periode 2015-2020 mendatang. Ia mengaku belum memikirkan hal tersebut. “Tidak ada kriteria, kita memang belum mengarah kesitu. Kalau yang berkembang masalah calon gubernur itu biasa-biasa saja. Kalau masalah wagub biasanya kan nanti,” katanya.

Demikian juga halnya terkait beberapa nama yang mencuat bakal menjadi pendampingnya, HBA enggan berkomentar banyak. “Itu biasa,” cetusnya.

Selain itu, Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap mengatakan, partainya belum menentukan sikap untuk Pilgub. Hingga saat ini partai tempat Saniatul Latifa bernaung tersebut masih bersikap wait and see atau menunggu dan melihat perkembangan politik ke depannya. Apalagi Golkar mempunya 8 kursi di parlemen dan membutuhkan satu kursi lagi agar bisa mengusung Cagub dan Cawagub.

“Kita harus berkoalisi, karena jumlah perolehan kursi kita itu hanya 8, jadi masih kurang,” ujarnya.

Diakui Zoerman, partainya membuka diri untuk berkoalisi dan bisa kemana saja. “Golkar inikan sangat terbuka dan bisa kemana-mana. Bisa juga maju sendiri, soal kader yang siap maju itu banyak,” akunya.

Namun menurutnya, sampai saat ini belum pernah ada pembicaraan serius terkait Pilgub. DPP juga belum menanyakan dan pihaknya belum juga melakukan survei. “Untuk Pilgub ini kita belum serius betullah, kita mau melihat Pilpres ini dulu, kan sekarang kita belum tahu koalisi dengan siapa. Di Pilpres inikan harus kaolisi semua, jadi bisa saja koalisi Pilpres ini permanen sampai ke daerah. Itu yang mau kita lihat dulu,” tukasnya.

Mengenai komunikasi dengan beberapa nama yang mencuat, seperti dengan sang petahana Hasan Basri Agus (HBA) dan Zulkifli Nurdin (ZN), orangtua sekaligus ketua tim pemenangan Zumi Zola, dikatakan Zoerman baru sebatas komunikasi biasa. Demikian juga komunikasi dengan partai politik lainnya.

“HBA atau ZN kalau dikatakan sering komunikasi, ya memang sering ketemu. Dengan HBA kalau paripurna ketemu terus, tetapi belum ada yang menjurus ke sana. Karena selain waktu masih lama, kita masih fokus Pilpres dulu,” pungkasnya.

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images