RIMBO BUJANG, SM (36), seorang janda, warga Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, mengaku telah dilecehkan oleh Thomson P, yang diketahui adalah seorang Calon Legislatif (Caleg) salah satu partai.
“ Saya merasa telah dilecehkan oleh Pak Thomson. Dia SMS saya mengajak saya kencan di Hotel Melisa dan Wisma Lintas,” aku SM.
Bahkan lanjut korban mengungkapkan, Thomson sewaktu datang ke rumahnya mengantar kalender. Thomson sempat mengatakan kepada dirinya bahwa ia siap mendampingi kapan saja jika korban membutuhkan kehangatan dan kemesraan. “ Saya benar-benar dilecehkan,” kata korban lagi.
Awal mulanya, dirinya bisa kenal dengan Caleg tersebut tambah korban, dulu Thomson pernah menawarkan kepada dirinya untuk menjadi Caleg untuk memenuhi kuota perempuan 30 %. “ Dulu saya ditawari oleh Thomson untuk jadi Caleg, tapi saya tidak mau karena tidak didukung oleh keluarga, dan saya diminta biaya Rp 5 juta ,katanya untuk pendaftaran,” jelas korban.
Namun lanjut korban, Thomson terus mendesaknya agar tetap jadi Caleg dengan sering menelpon dan SMS. Hingga akhirnya, Thomson SMS dan menelpon korban untuk bertemu di Hotel. “ Saya sudah tidak mau jadi Caleg tapi sama Thomson terus didesak,” katanya.
Sementara, Thomson P ketika dikonfirmasi koran ini, Selasa (9/4) membantah seperti apa yang diceritakan oleh korban. Bahkan Thomson meminta koran ini untuk tidak memberitakan dan mengancam koran ini apabila berita diterbitkan. (sumber: jambi ekspres)
“ Saya merasa telah dilecehkan oleh Pak Thomson. Dia SMS saya mengajak saya kencan di Hotel Melisa dan Wisma Lintas,” aku SM.
Bahkan lanjut korban mengungkapkan, Thomson sewaktu datang ke rumahnya mengantar kalender. Thomson sempat mengatakan kepada dirinya bahwa ia siap mendampingi kapan saja jika korban membutuhkan kehangatan dan kemesraan. “ Saya benar-benar dilecehkan,” kata korban lagi.
Awal mulanya, dirinya bisa kenal dengan Caleg tersebut tambah korban, dulu Thomson pernah menawarkan kepada dirinya untuk menjadi Caleg untuk memenuhi kuota perempuan 30 %. “ Dulu saya ditawari oleh Thomson untuk jadi Caleg, tapi saya tidak mau karena tidak didukung oleh keluarga, dan saya diminta biaya Rp 5 juta ,katanya untuk pendaftaran,” jelas korban.
Namun lanjut korban, Thomson terus mendesaknya agar tetap jadi Caleg dengan sering menelpon dan SMS. Hingga akhirnya, Thomson SMS dan menelpon korban untuk bertemu di Hotel. “ Saya sudah tidak mau jadi Caleg tapi sama Thomson terus didesak,” katanya.
Sementara, Thomson P ketika dikonfirmasi koran ini, Selasa (9/4) membantah seperti apa yang diceritakan oleh korban. Bahkan Thomson meminta koran ini untuk tidak memberitakan dan mengancam koran ini apabila berita diterbitkan. (sumber: jambi ekspres)
