iklan
Tawuran antar pelajar pecah di Kota Jambi, sekitar pukul 17.00 Wib Senin sore (2/6). Kali ini melibatkan  dua SMA, yakni SMA Negeri 4 dan SMA Negeri  6 Kota Jambi.
    
Informasi yang berhasil diperoleh media ini menyebutkan, bentrokan antar dua sekolah favorit itu terjadi karena dipicu masalah saling ejek usai pertandingan sepakbola di lapangan Korem Jambi.

SMA 6 yang ke luar sebagai juara dalam pertandingan itu diduga terlalu bereuforia meluapkan kegembiraan dan terkesan meledek SMA 4 yang kalah, sehingga terjadi bentrokan yang melibatkan ratusan siswa tersebut.

Aksi kejar-kejaran dengan bersenjatakan batu terjadi hingga ke perempatan Museum Jambi. Beruntung, anggota Korem yang mengetahui kejadian tersebut langsung melerai dua kawanan siswa SMA itu, sehingga aksi bentrokan tidak meluas.

Tidak hanya berhenti sampai di situ, menjelang Magrib siswa SMA 4 yang mendapat kabar sekolahnya akan diserang oleh SMA 6 langsung berjaga-jaga di sekolahnya bersenjatakan kayu dan batu.

‘’Ya bang, kami berjaga-jaga di sini sambil menunggu kedatangan siswa SMA 6,’’ ujar Rodi, salah seorang siswa SMA 4.

Rodi juga membenarkan dua rekannya terluka akibat peristiwa tersebut dan sempat dirawat di rumah sakit.

‘’Dua teman kami ada yang babak belur,  malah sampai masuk rumah sakit,” tuturnya.

Polsek Kotabaru yang mengetahui adanya kejadian ini langsung bergerak menuju TKP dan membubarkan kerumunan siswa SMA 4.

”Kalau bentrok memang ada tapi di kawasan Telanai Pura tepatnya di sekitaran bundaran museum Jambi. Sedangkan di lokasi SMA 4 tidak terjadi bentrok, mereka  hanya berjaga-jaga saja karena takut  SMA 6 menyerang sekolah mereka,” ujar Kapolsek Kotabaru Kompol Hartono via Ponsel.

Hartono juga membenarkan pemicu terjadinya bentrok ini karena siswa SMA 4 diejek oleh SMA 6 usai pertandingan sepakbola. ‘’Namun ini masih akan kita selidiki lagi,’’ sebutnya.
--batas--
Kepala Sekolah SM 6 Jambi  Acep Sutoyo yang juga dikonfirmasi koran ini, kemarin malam, juga membenarkan adanya bentrokan ini. Namun demikian, menurutnya, ia sudah menugaskan stafnya untuk menenangkan siswa-siswanya.

‘’Kita sudah menyuruh staf menemui para siswa kita, jangan tawuran karena membuat malu sekolah,” jalasnya.

Hanya saja, Acep mengatakan, saat di kantor dirinya sempat mendengar ada bunyi kaca sekolahnya yang pecah. ‘’Namun kita tidak tahu siapa pelakunya,’’ jelasnya.

Acep juga berencana akan membicarakan hal ini dengan Kepala SMA 4 Jambi Akbar. ‘’Kita akan bicarakan dengan Pak Akbar,’’ pungkasnya.

Sayangnya, Kepala SMA 4 Jambi Akbar sejauh ini belum berhasil dikonfirmas koran ini. Saat dihubungi via ponselnya, ponselnya yang saat itu aktiv diangkat oleh istrinya.

‘’Bapak pergi mancing,’’ ujar istri Akbar seraya mengatakan dirinya sudah mengetahui kejadian ini sudah meminta tolong kepada staf suaminya menemui para siswa.

Sumber : Jambi Ekspres


Berita Terkait



add images