Warna-warni cat bangunan di Jambi kini disemarakkan dengan kehadiran cat Jotun, produksi PT Jotun yang berlokasi di kawasan industri, Bekasi. Pabrik cat premium ini mempekerjakan lebih dari 800 orang dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 20 juta liter per tahun.
PT Jotun mengusung ‘value’ yang fokus pada ‘people’. Artinya, Jotun sangat peduli pada sisi keamanan produk dan proses produksi bagi para stake holders. Selain itu, juga fokus pada profit, sebagai indikator untuk value yang sudah diberikan kepada konsumen.
‘’PT Jotun berdiri 1983. Saat itu Jotun hanya mengeluarkan satu produk khusus yaitu cat baja atau kapal,’’ ungkap Husodo Hoe, Decorative Marketing PT Jotun, saat briefing dengan para awak media bertempat di mall Jamtos, Sabtu (13/4) pukul 11.00 WIB .
Seiring berjalannya zaman, papar Husodo, PT Jotun kembali mengembangkan produk catnya. Pada 2000, Jotun mendekorasi cat premium untuk perumahan yang saat ini sudah berkembang di pasaran.
Di Jambi sendiri, cat Jotun pertama kali hadir pada 2008 dan saat ini pemasarannya sudah mencapai 40 % per tahun. Di Prov Jambi PT Jotun punya 15 dialer. Khusus untuk Kota Jambi ada 10 dialer. ‘’ Ini merupakan acara briefing Jotun pertama di Jambi. Selanjutnya akan diadakan di Kota Bandung,’’ papar Husodo.
Viktor Taslim, Sales Manager PT Jotun, menjelaskan produk Jotun sudah bersertifikat internasional yaitu dari Singapore dan Sirim Eco Label Malaysia. Briefing ini bertujuan untuk lebih mendekatkan Jotun pada masyarakat.
‘’PT Jotun adalah perusahaan keluarga milik Mr Odd Glenditsch dy. Yang lebih berkesan dari Jotun, produk catnya telah digunakan hampir di seluruh dunia. Salah satunya menara Eifell,’’ jelas Viktor.
Soal kualitas, produk cat keluaran PT Jotun tak diragukan lagi. Jika dicatkan di tembok, mampu bertahan hingga 8 tahun dan sanggup manahan radiasi matahari maupun cuaca ekstrim. Selain itu, kotoran yang menempel di dinding sangat mudah dibersihkan. Harga cat keluaran PT Jotun bervariasi, mulai Rp 90.000 hingga Rp 200.000.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.
PT Jotun mengusung ‘value’ yang fokus pada ‘people’. Artinya, Jotun sangat peduli pada sisi keamanan produk dan proses produksi bagi para stake holders. Selain itu, juga fokus pada profit, sebagai indikator untuk value yang sudah diberikan kepada konsumen.
‘’PT Jotun berdiri 1983. Saat itu Jotun hanya mengeluarkan satu produk khusus yaitu cat baja atau kapal,’’ ungkap Husodo Hoe, Decorative Marketing PT Jotun, saat briefing dengan para awak media bertempat di mall Jamtos, Sabtu (13/4) pukul 11.00 WIB .
Seiring berjalannya zaman, papar Husodo, PT Jotun kembali mengembangkan produk catnya. Pada 2000, Jotun mendekorasi cat premium untuk perumahan yang saat ini sudah berkembang di pasaran.
Di Jambi sendiri, cat Jotun pertama kali hadir pada 2008 dan saat ini pemasarannya sudah mencapai 40 % per tahun. Di Prov Jambi PT Jotun punya 15 dialer. Khusus untuk Kota Jambi ada 10 dialer. ‘’ Ini merupakan acara briefing Jotun pertama di Jambi. Selanjutnya akan diadakan di Kota Bandung,’’ papar Husodo.
Viktor Taslim, Sales Manager PT Jotun, menjelaskan produk Jotun sudah bersertifikat internasional yaitu dari Singapore dan Sirim Eco Label Malaysia. Briefing ini bertujuan untuk lebih mendekatkan Jotun pada masyarakat.
‘’PT Jotun adalah perusahaan keluarga milik Mr Odd Glenditsch dy. Yang lebih berkesan dari Jotun, produk catnya telah digunakan hampir di seluruh dunia. Salah satunya menara Eifell,’’ jelas Viktor.
Soal kualitas, produk cat keluaran PT Jotun tak diragukan lagi. Jika dicatkan di tembok, mampu bertahan hingga 8 tahun dan sanggup manahan radiasi matahari maupun cuaca ekstrim. Selain itu, kotoran yang menempel di dinding sangat mudah dibersihkan. Harga cat keluaran PT Jotun bervariasi, mulai Rp 90.000 hingga Rp 200.000.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.
