iklan Jouhari SH MH
Jouhari SH MH
Terhitung dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2010-2013), jumlah imigran gelap yang masuk ke Prov Jambi tercatat sebanyak 122 orang. Rata-rata mereka berasal dari negara yang sedang berkonflik, seperti Irak dan Afganistan.

Kasi Pengawasan dan Penindakan pada Kantor Imigran Prov Jambi, Jouhari SH MH, mengungkapkan, pada 2010 lalu imigran Afganistan masuk ke Jambi sebanyak 5 orang dan warga Irak 5 orang. Berikutnya di 2011, warga Afganistan kembali masuk ke Jambi sebanyak 30 orang dan Pakistan 5 orang.

Pada 2012, warga Afganistan masuk ke Jambi sebanyak 28 orang, Pakistan 20 orang, Irak 14 orang, dan Palestina 5 orang. Sedangkan, pada 2013 ini imigran yang masuk ke wilayah Jambi sebanyak 10 orang.

‘’Selama ini memang umumnya yang diamankan memasuki wilayah Jambi adalah warga Irak. Imigran gelap yang berhasil diamankan itu kami serahkan kepada IOM, suatu lembaga internasioanl yang khusus menangani kepulangan imigran kembali ke negaranya,’’ jelas Jouhari, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/4).

Jouhari menuturkan, proses pengamanan terhadap imigran gelap yang dilakukan pihaknya tidak sembarang, tapi masih memperhatikan sisi kemanusiaan. Prosesnya, imigran yang awalnya berhasil diamankan di lapangan selanjutnya dibawa ke kantor untuk didata.

‘’Umumnya imigran sudah usia dewasa. Tapi, ada juga yang masih anak-anak jika dibawa oleh orang tuanya. Kita selalu sediakan penampungan sementara dan menyelesaikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk selanjutnya diserahkan kepada IOM di Pekanbaru, Riau,’’ jelas Juohari kepada Jambiupdate.com.

Selain tempat penampungan sementara, sebut Jouhari, Kantor Imigran Prov Jambi juga punya lokasi karantina. Para imigran selalu diamankan di tempat yang layak, demi menghargai sisi kemanusiaan. Jouhari mengaku belum tahu persis tujuan imigran gelap melewati Jambi. Dugaan sementara, mereka punya jaringan di Jambi.

Jouhari membeberkan indikasi yang terlihat dari imigran yang berhasil diamankan 2013 ini. Sepertinya ada semacam sindikat yang menampung mereka. Perjalanan mereka, dari Jambi dibawa ke Jakarta. Dari Jakarta menuju Surabaya. Dan dari Surabaya menuju Australia. ‘’Jadi, Jambi hanyalah tempat persinggahan,’’ tukas Jouhari.(*)

Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.



Berita Terkait



add images