iklan Kuitansi tagihan rekening listrik
Kuitansi tagihan rekening listrik
MUARA BUNGO, Warga dikabupaten Bungo mengeluhkan tagihan rekening listrik miliknya  membengkak. Akhirnya, beberapa pelanggan pengguna jasa Perusahaan Listrik Negara(PLN) protes ke Kantor PLN Kabupaten Bungo.

Seperti yang dialami oleh MN, dengan rekening atas nama Suprianto warga Pal II Pasir Putih, Kecamatan Bungo Dani. Kabupaten Bungo.  Menurutnya, biasanya tagihan rekening listrik yang dibayarnya per dua bulan hanya mencapai Rp 200 ribu. Namun, pada bulan lalu, tagihannya membengkak menjadi Rp 677 ribu. “Tidak biasanya sebesar itu. Saya mau protes, mereka mengancam akan diputus jika tidak dibayar,” ujar MN, kemarin.


Hal yang sama dialami oleh Datuk Taher. Tagihan rekening listrik gudangnya di Dusun Manggis, Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo mendadak membengkak hingga jutaan rupiah. Menurutnya, pihaknya selalu lancar membayar tagihan tanpa menunggak dengan rata-rata tagihan Rp 150 ribu. Namun memasuki tahun 2013 untuk tagihan dua bulan yakni Januari dan Februari mendadak melambung hingga Rp 1,6 juta.


Dikatakannya lagi, saat pihaknya hendak melakukan protes sembari menunggu petugas PLN ke toko untuk melakukan pengecekan, pihaknya kembali mendapatkan surat tagihan listrik hingga mencapai Rp 4,5 jutaan.


“Kemarin memang tidak dibayar karena untuk menayankan tagihan yang jutaan rupiah sebelumnya, tapi malah tagihan yang datang dengan total Rp 4 jutaan. Apa maksudnya,” keluhnya.


Terkait hal tersebut, Kepala PLN Heru melalui Humas PLN Junaedy mengaku tidak mengetahui apa penyebab membengkaknya tagihan tersebut. Dia melimpahkan permasalhan kepada bagian data tagihan rekning listrik PLN Bungo, Thamrin,

Tidak jauh berbeda, Thamrin juga kembali tak mampu memberitahukan penyebab pembengkakan rekening listrik tersebut. Dirinya hanya menyarankan agar konsumen yang mengalami pembengkakan untuk membayar tagihan tersebut dengan keringanan yang diberikan PLN. “Saya kurang tahu, tapi begini saja, kita beri kebebasan untuk mencicil. Bagaimana polanya dan berapa sanggup tiap bulan, kita beri kebebasan,” sebutnya.

Terkait keputusan tersebut, Datuk Taher mengaku tidak puas dan akan kembali hari ini (19/4) untuk bertemu Direktur PLN Bungo secara langsung. “bukan soal pembayaran, saya sanggup bayar tanpa mencicil. Tapi saya mau tahu apa penyebab pembengkakan tagihan listrik saya, apakah meteran yang rusak atau apa,” tegasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images