SAROLANGUN, Dinas Pertanian (Distan) Sarolangun, memberikan pelatihan atau sekolah lapang pengendalian hama terpadu ( SL-PHT ) kepada kelompok tani ( Poktan ) Renah Mutu desa Tanjung Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun.
“ Prinsip dasar SL-PHT adalah mempunyai peserta dan pemendu lapangan. Kedua merupakan sekolah di lapangan dan pesrta mempraktekan/ menerapkan secara langsung apa yang di pelajari. Ketiga mempunyai kurikulum, avaluasi dan sertifikat tanda lulus. Ke empat dimulai dengan pre-test/ballot box, kontak belajar, pertemuan pekanan, post- test/ ballot box, field day/ hari lapang,” ujar Kdistan Sarolangun, ir Joko Susilo,di damping Kepala Bidang Tanaman Pangan Aprianto SP dan Kepala Bidang P2HP Martisman SPd.
Dikatakannya, dengan adanya SL-PHT akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM petani guna mewujudkan petani sebagai ahli PHT yaitu petani yang mampu mengatasi segala permasalahan di lahan usaha taninya secara mendiri.
‘’Tujuan dan sasaran dilaksanakannya SL-PHT menurut joko mengurangi tindakan- tindakan yang dapat merugikan atau mematikan perkembangan musuh alami. Mendorong berpungsinya agen hayati dan penggunaan pestisida secara bijaksana dengan prinsip tepat,jenis mutu, waktu , cara, sasaran, dosis dan konsentrasi,” tuturnya
Adapun sasarannya agar produktivitas kesatuan luas mantap sehingga penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat dan mengurangi resiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. (sumber: jambi ekspres)
“ Prinsip dasar SL-PHT adalah mempunyai peserta dan pemendu lapangan. Kedua merupakan sekolah di lapangan dan pesrta mempraktekan/ menerapkan secara langsung apa yang di pelajari. Ketiga mempunyai kurikulum, avaluasi dan sertifikat tanda lulus. Ke empat dimulai dengan pre-test/ballot box, kontak belajar, pertemuan pekanan, post- test/ ballot box, field day/ hari lapang,” ujar Kdistan Sarolangun, ir Joko Susilo,di damping Kepala Bidang Tanaman Pangan Aprianto SP dan Kepala Bidang P2HP Martisman SPd.
Dikatakannya, dengan adanya SL-PHT akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM petani guna mewujudkan petani sebagai ahli PHT yaitu petani yang mampu mengatasi segala permasalahan di lahan usaha taninya secara mendiri.
‘’Tujuan dan sasaran dilaksanakannya SL-PHT menurut joko mengurangi tindakan- tindakan yang dapat merugikan atau mematikan perkembangan musuh alami. Mendorong berpungsinya agen hayati dan penggunaan pestisida secara bijaksana dengan prinsip tepat,jenis mutu, waktu , cara, sasaran, dosis dan konsentrasi,” tuturnya
Adapun sasarannya agar produktivitas kesatuan luas mantap sehingga penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat dan mengurangi resiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. (sumber: jambi ekspres)