Puluhan siswa di Kota Jambi tak hadir mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP di hari pertama, Senin (22/4). Mereka yang tak hadir itu yakni 19 siswa di mata pelajaran bahasa Indonesia, dengan keterangan Sakit. Ditambah, 22 siswa paket B.
Kabid Diknas Kota Jambi, Adi Triono, mengatakan total siswa SLTP yang mengikuti UN berjumlah 9.888 orang. Mereka berasal dari SMP negri 5.565 orang, SMP swasta 1.978 orang, MTS negri 923 orang, MTS swasta 1.100 orang, SMPLB 43 orang, dan paket B 279 orang. Jumlah ruangan yang digunakan sebanyak 536.
"Siswa yang tak hadir saat UN berhak mengikuti ujian susulan serentak pada 29 April 2013 untuk mata pelajaran yang tidak diikutinya. Ini khusus bagi siswa yang tidak hadir UN dengan alasan sakit," ungkapnya kepada sejumlah wartawan, Selasa (23/4).
Adi menjelaskan, lembar jawaban yang telah diisi oleh siswa, dari sekolah dikumpulkan ke Diknas Kota Jambi, dan selanjutnya dibawa ke Diknas Prov Jambi.
Berkaitan dengan siswi yang hamil, Adi Triono menjelaskan, siswi yang hamil akibat korban tindak asusila dibolehkan mengikuti UN, selagi itu tidak bertentangan dengan aturan Dinas Pendidikan. Namun, hingga saat ini Dinas Pendidikan Kota Jambi belum mendapat laporan ada siswi tak bisa ikut UN karena hamil.
"Saya berharap di Kota Jambi jangan sampai terjadi hal yang demikian. Otoritas semua itu ada di tingkat satuan pendidikan masing-masing. Jika satu sekolah membuat aturan akademik yang melarang anak didiknya menikah atau hamil, dan kalau hamil tak dibolehkan mengikuti UN, maka Diknas pun tak bisa memaksa sekolah itu untuk mengubah aturannya," papar Adi.
Sedangkan, mengenai siswa yang ditahan karena tersangkut kasus kriminal, Adi Triono memaparkan contoh siswa yang sedang ditahan di LP. Siswa tersebut tetap bisa mengikuti UN dengan syarat statusnya masih teratat sebagai siswa di sekolah itu. Selajutnya, sekolah mengajukan izin untuk bisa melaksanakan UN di LP,¢ ¬ ¢¢ ¬ ¢ jelasnya.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.