SAROLANGUN, Kadisbudparpora Sarolangun, Drs Aslami, mengatakan selama tujuh tahun ini, pekan budaya daerah Sarolangun mengalami kevakuman. ‘’Karena budaya daerah ini sangat penting, maka di Tahun 2013 ini budaya daerah akan diaktifkan kembali,’’ ujarnya.
Dikatakannya, saat ini di Sarolangun saat ini krisis generasi muda yang memahami dan mencintai budaya daerah, sehingga ketika mengikuti event dan kegiatan kesenian baik ditingkat provinsi maupun nasional, pihaknya kesulitan mencari peserta.
‘’Saya berkomitmen akan menggelar pekan budaya daerah. Melalui event ini nanti diharapkan Sarolangun kedepan tidak kesulitan lagi mencari peserta untuk mengikuti event ditingkat provinsi maupun tingkat nasional,” ujarnya.
Aslami mengharapkan peran serta semua pihak termasuk pihak sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal harus seni dan budaya, agar lebih menonjolkan kearifan terhadap budaya lokal, terutama terhadap anak anak didiknya, agar mereka lebih mengenal budaya daerah Sarolangun.
“Jika perlu lebih banyak prakteknya dalam pelajaran. Kami berharap, kedepan generasi muda di sarolangun bisa mencintai budaya local ketimbang budaya asing,” pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
Dikatakannya, saat ini di Sarolangun saat ini krisis generasi muda yang memahami dan mencintai budaya daerah, sehingga ketika mengikuti event dan kegiatan kesenian baik ditingkat provinsi maupun nasional, pihaknya kesulitan mencari peserta.
‘’Saya berkomitmen akan menggelar pekan budaya daerah. Melalui event ini nanti diharapkan Sarolangun kedepan tidak kesulitan lagi mencari peserta untuk mengikuti event ditingkat provinsi maupun tingkat nasional,” ujarnya.
Aslami mengharapkan peran serta semua pihak termasuk pihak sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal harus seni dan budaya, agar lebih menonjolkan kearifan terhadap budaya lokal, terutama terhadap anak anak didiknya, agar mereka lebih mengenal budaya daerah Sarolangun.
“Jika perlu lebih banyak prakteknya dalam pelajaran. Kami berharap, kedepan generasi muda di sarolangun bisa mencintai budaya local ketimbang budaya asing,” pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
