MUARABULIAN, Bupati Batanghari, HA Fattah, menegaskan, agar kedepan Sensus Pertanian lebih mengutamakan akurasi data sesuai dengan kondisi real dengan cara pendekatan yang baik terhadap responden, sehingga saat perumusan perencanaan tidak ada angka fiktif, sebaliknya sesuai dengan kondisi real dilapangan, guna menyediakan informasi untuk masa depan petani yang lebih baik. Hasil Sensus Pertanian 2013 akan dibandingkan dengan laporan Dinas Pertanian, khususnya dengan lahan padi sawah/ladang di Batanghari.
‘’Sektor Pertanian di Batanghari sangat berperan penting dalam pembangunan. Secara nasional Sektor Pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua (14,7 %) setelah Industri (24,3 %) dalam PDRB Indonesia tahun 2011, sampai dengan Februari 2012 sektorpertanian menyerap tenaga kerja terbanyak (36,52 %) dari 112,8 juta Penduduk Indonesia." katanya saat membuka Sosialisasi Sensus Pertanian (ST) 2013 Batanghari.
Tujuan Sensus Pertanian sendiri, sambungnya, untuk mendapatkan data statistik pertanian terkini yang lengkap dan akurat sebagai gambaran struktur petanian di Indonesia, mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survey pertanian, memperoleh berbagai informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, komuditas pertanian serta distribusi pengusahaan lahan menurut golongan luas, guna mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan perganian di Indonesia. Karenanya, ‘’Kepada para camat, saya mengharapkan agar dapat menginformasikan kepada masyarakat dilingkungannya masing-masing." imbuhnya.
Sementara Kepala BPS Batanghari, Ir. Edy Akson, mengatakan BPS siap mensensus pertanian dari 1-31 Mei 2013. Dan uUntuk melakukan Sensus Pertanian, BPS telah melakukan Pelatihan Petugas Pencacah Sensus Pertanian 2013 kepada 344 orang , dari 6-8 April 2013 lalu.
‘’Sensus Pertanian akan mendata seluruh usaha pertanian di sub sektor tanaman pangan, Holtikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan, baik pada rumah tangga, perusahaan, pesantren/seminari, LP, Barak Militer dan Kelompok Usaha Bersama," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
‘’Sektor Pertanian di Batanghari sangat berperan penting dalam pembangunan. Secara nasional Sektor Pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua (14,7 %) setelah Industri (24,3 %) dalam PDRB Indonesia tahun 2011, sampai dengan Februari 2012 sektorpertanian menyerap tenaga kerja terbanyak (36,52 %) dari 112,8 juta Penduduk Indonesia." katanya saat membuka Sosialisasi Sensus Pertanian (ST) 2013 Batanghari.
Tujuan Sensus Pertanian sendiri, sambungnya, untuk mendapatkan data statistik pertanian terkini yang lengkap dan akurat sebagai gambaran struktur petanian di Indonesia, mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survey pertanian, memperoleh berbagai informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, komuditas pertanian serta distribusi pengusahaan lahan menurut golongan luas, guna mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan perganian di Indonesia. Karenanya, ‘’Kepada para camat, saya mengharapkan agar dapat menginformasikan kepada masyarakat dilingkungannya masing-masing." imbuhnya.
Sementara Kepala BPS Batanghari, Ir. Edy Akson, mengatakan BPS siap mensensus pertanian dari 1-31 Mei 2013. Dan uUntuk melakukan Sensus Pertanian, BPS telah melakukan Pelatihan Petugas Pencacah Sensus Pertanian 2013 kepada 344 orang , dari 6-8 April 2013 lalu.
‘’Sensus Pertanian akan mendata seluruh usaha pertanian di sub sektor tanaman pangan, Holtikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan, baik pada rumah tangga, perusahaan, pesantren/seminari, LP, Barak Militer dan Kelompok Usaha Bersama," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)