iklan
MUARA BUNGO, Pesawat Aviastar yang beroperasi di Bandar Udara (Bandara) Muara Bungo, kemarin (11/5),   nyaris ditahan oleh pihak PT. Mitra Bungo Abadi (MBA).
Penahanan tersebut  dilakukan terkait  hitungan bisnis kerja sama antara dua pihak itu.

Atas dasar itu, pihak PT MBA berniat menahan pesawat berpenumpang sekitar 100 orang itu.  Bahkan, mereka sudah menyediakan rantai untuk menahan agar pesawat tersebut tidak Landing. Hanya saja, rantai yang sedianya sudah dibawa ke bandara, tidak jadi digunakan mengikat pesawat. Karena telah dimediasi oleh Bupati Bungo, Sudirman Zaini. Hanya saja, mediasi yang dilakukan antara pihak Aviastar dan PT MBA tertutup.

Aviastar sendiri melayani rute Bungo-Jakarta dan sebaliknya, sebanyak empat kali dalam satu minggu. Yakni setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu.

Direktur Utama Aviastar, Sundoro, dipertemukan dengan pihak PT MBA, di ruang kerja bupati. Kisruh ini cukup menarik perhatian. Apalagi puluhan orang calon penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta bertanya-tanya tentang persoalan apa yang terjadi. Apalagi karena salah paham ini sempat hampir terjadi adu fisik antara salah seorang dari PT MBA dan kru pesawat. Beruntung bentrok fisik tak sempat terjadi. Karena, aparat yang berjaga dengan sigap melakukan pengamanan.


“Saya lagi briefing kru, trus dipanggil. Saya juga tidak begitu paham dengan persoalan sebenarnya. Tiba-tiba dilarang boarding,” ujar Gian Lesmana, Flight Operation Officer (FOO) pesawat Aviastar, Sabtu (11/5).


Demikian pula Kapten Pilot Herlis Simanjuntak. Ia mengatakan persoalan ini terkait perjanjian kerja antara Aviastar dan PT MBA. Salah satu pihak dianggap melakukan wan prestasi. Oleh karena itu direktur utama Aviastar datang langsung ke Bungo melakukan pembicaraan.


“Itu diurus manajemenlah. Urusan kita terbang. Direktur lagi sama bupati. Pesawat tidak boleh ditahan, kalau ditahan namanya pembajakan,” ujar Herlis pula.


Lantas seperti apa persoalan sebenarnya menurut versi PT MBA ? Seorang petinggi MBA yang meminta namanya tak disebut, mengatakan terjadi miskomunikasi dengan pihak Aviastar. Ia mengakui pihaknya berniat menahan pesawat tersebut sebagai jaminan.


Ia mengatakan, kerjasama carter pesawat sudah berjalan sejak 18 Desember 2012 lalu. Perjanjian carter tersebut berlaku hingga Sabtu (18/5), minggu depan. Di ujung kerjasama ini terjadi miskomunikasi.


“Mereka (Aviastar) melakukan pemutusan kerjasama secara sepihak. Beberapa hari lalu. Buat kami tidak masalah, tapi dana security deposit yang kami setorkan mereka tak mampu kembalikan,” pungkasnya.


Ia menolak menyebutkan nilai carter pesawat tersebut. Demikian pula nilai deposit yang saat hingga saat ini belum kembali ke kas PT MBA. Namun ia menyebutkan, Avistar beberapa kali berjanji mentransfer dana yang jumlahnya tak sedikit itu, namun selalu tidak jadi.


“Kita memang niat tahan itu pesawat sebagai jaminan. Tapi nggak jadi. Setelah dimediasi bupati, kita sepakat lanjutkan kerjasama hingga 30 Desember 2013 ini,” pungkasnya lagi.

Ia mengakui sudah meneken memorandung of understanding (MoU) atau nota kesepahaman terkait kelanjutan kerjasama. Sedangkan untuk surat perjanjian kelanjutan kerjasama akan diteken Jumat (17/5) nanti di Jakarta.

Diakuinya, nominal carter pesawat hingga akhir tahun ini, meningkat dibanding sebelumnya. Peningkatan berkisar 10 persen dari nilai sebelumnya. Namun ia memastikan peningkatan nominal itu tidak akan sampai berimbas pada kenaikan harga tiket. “Tetap 762.000 per passenger (penumpang, red),” ujarnya lagi.


“Saya sebenarnya tak mau perpanjang (kerjasama) lagi. Kami kecewa karena minggu lalu mereka tak terbang satu flight,” tutupnya.


Pantauan koran ini kemarin memang lebih ramai dari hari biasanya. Begitu juga dengan pengamanannya. Tidak hanya polisi, beberapa nggota TNI berseragam lengkap ikut berjaga.
Pengaman terlihat lebih meningkat menjelang tengah hari. Petinggi Polres Bungo, seperti Kasat Intelkam AKP Nova Suryandari, Kapolsekta Muara Bungo AKP M Alfian, serta beberapa petinggi lainnya hadir langsung mengendalikan keamanan. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images