Para petani padi sawah yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Provinsi Jambi sudah dua kali mengalami gagal panen di tahun ini. Akibatnya, mereka menjadi takut untuk kembali melakukan penanaman bibit padi di sawah yang mereka miliki.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Aziz. Menurutnya, sat ini, petani enggan melakukan penanaman. ''Karena sudah dua kali tanam gagal akibat luapan air sungai. Maka saat ini para petani masih belum mau menanam dan menunda,'' katanya.
Dia mengatakan, pihaknya tak bisa memaksakan agar petani melakukan penanaman. ''Mereka masih menunggu musim yang pas. Karena saat ini memang cuaca sulit diprediksi,'' sebutnya.
Lalu bagaimana solusinya? Dia belum bisa memastikan. Diakuinya, pihaknya saat ini sedang mencari solusi bagaimana persoalan itu bisa diatasi. ''Yang jelas bagi petani yang bibitnya gagal tanam akibat banjir kita tetap bantu berikan bibit lagi,'' tegasnya.
Berbeda dengan kondisi petani di DAS, petani di dataran tinggi, seperti di Kabupaten Merangin dan Sarolangun sudah dua bulan melakukan penanaman. Disebutkannya dalam kesempatan itu, terkait pembukaan lahan sawah baru juga dilakukan kerjasama dengan aparat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Pembukaan itu dilakukan dengan luas 120 hektar di sekitar wilayah Kabupaten Batanghari. ''Nanti setelah dibuka kita akan bantu para petani bibit agar bisa segera ditanami,'' ungkapnya.
Disinggung soal target produksi beras di Provinsi Jambi tahun ini, Amrin menjawab mencapai 725. 000 ton. Jumlah ini naik dari tahun 2012 yang hanya 680. 000 ton. ''Target kita akan ada peningkatan sekitar 50 ribu ton yang akan digenjot di tahun 2013 ini,'' tegasnya.
Amrin menyebut, dukungan bagi peningkatan produksi beras dari APBD Provinsi Jambi tahun 2013 bermacam-macam. Diantaranya, bantuan benih, pembinaan kelompok tani, kegiatan optimalisasi lahan, desain cetak sawah dan lainnya. ''Sedangkan untuk dana APBN langsung diturunkan ke rekening kelompok. Kita pantau realisasi pencairan dana di kelompok. Agar tidak menghambat para petani,'' pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Aziz. Menurutnya, sat ini, petani enggan melakukan penanaman. ''Karena sudah dua kali tanam gagal akibat luapan air sungai. Maka saat ini para petani masih belum mau menanam dan menunda,'' katanya.
Dia mengatakan, pihaknya tak bisa memaksakan agar petani melakukan penanaman. ''Mereka masih menunggu musim yang pas. Karena saat ini memang cuaca sulit diprediksi,'' sebutnya.
Lalu bagaimana solusinya? Dia belum bisa memastikan. Diakuinya, pihaknya saat ini sedang mencari solusi bagaimana persoalan itu bisa diatasi. ''Yang jelas bagi petani yang bibitnya gagal tanam akibat banjir kita tetap bantu berikan bibit lagi,'' tegasnya.
Berbeda dengan kondisi petani di DAS, petani di dataran tinggi, seperti di Kabupaten Merangin dan Sarolangun sudah dua bulan melakukan penanaman. Disebutkannya dalam kesempatan itu, terkait pembukaan lahan sawah baru juga dilakukan kerjasama dengan aparat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Pembukaan itu dilakukan dengan luas 120 hektar di sekitar wilayah Kabupaten Batanghari. ''Nanti setelah dibuka kita akan bantu para petani bibit agar bisa segera ditanami,'' ungkapnya.
Disinggung soal target produksi beras di Provinsi Jambi tahun ini, Amrin menjawab mencapai 725. 000 ton. Jumlah ini naik dari tahun 2012 yang hanya 680. 000 ton. ''Target kita akan ada peningkatan sekitar 50 ribu ton yang akan digenjot di tahun 2013 ini,'' tegasnya.
Amrin menyebut, dukungan bagi peningkatan produksi beras dari APBD Provinsi Jambi tahun 2013 bermacam-macam. Diantaranya, bantuan benih, pembinaan kelompok tani, kegiatan optimalisasi lahan, desain cetak sawah dan lainnya. ''Sedangkan untuk dana APBN langsung diturunkan ke rekening kelompok. Kita pantau realisasi pencairan dana di kelompok. Agar tidak menghambat para petani,'' pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)